"Investasi di dua bulan pertama ini sudah mencapai Rp691 miliar," kata Kepala BP Batam Edy Putra Irawady di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Maret 2019.
Dirinya menambahkan, ada beberapa sektor yang sudah menyatakan minat investasinya di Batam. Di antaranya adalah perusahaan elektronik, perakitan smartphone, hingga perlengkapan untuk alat-alat kesehatan.
Edy meyakini akan ada lebih banyak investor yang menanamkan modalnya di Batam tahun ini. Untuk itu, pemerintah akan memberikan jaminan kenyamanan serta kepastian usaha dari para investor.
Salah satu kepastian yang bisa diberikan oleh BP Batam adalah kepastian lahan bagi para investor. Pemerintah juga memberikan kemudahan perizinan agar para pemodal bisa merealisasikan rencananya.
"Tinggal nanti kami yang di OSS kami ada lain lagi, di samping ada tanah, kita fasilitasnya beda. Di samping tax holiday, kita ada fasilitas yang namanya FTZ. Kalau orang itu mau mendapatkan tanah baru, dia bisa pakai KEK," jelas dia.
Sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Eddy akan mendorong investasi untuk industri berorientasi ekspor. Selain itu, pemerintah ingin membangun industri yang bernilai tambah.
"Terutama kami fokus ke financial distrik, wisata yang bernilai tambah tinggi dengan skema KEK. Intinya, kami buat perbaikan tata kelola barang dan aset. Itu tugas sampai April sehingga ada peningkatan nilai investasi di Batam," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News