Menko Perekonomian Darmin Nasution. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)

Manfaat Proyek Satelit Republik Indonesia Berkapasitas 150Gbps

Eko Nordiansyah • 03 Mei 2019 13:42
Jakarta: Pemerintah menilai kehadiran Satelit Republik Indonesia (SATRIA) akan memberikan dampak bagi banyak sektor di Indonesia. Dengan kapasitas frekuensi 150Gbps yang akan beroperasi di awal 2023 ini, akan memberikan dampak terhadap perekonomian regional dan nasional.
 
"Semua infastuktur itu modal yang kita tanam akan mendukung kita menciptakan ekonomi masyarakat kita," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Mei 2019.
 
Proyek SATRIA juga akan dapat dirasakan melalui peningkatan online link dan jaringan komunikasi secara signifikan untuk UKM Transactional Center, proses e-Office, menurunkan biaya operasional, serta mempercepat dan memperbaiki layanan.

Selain itu, satelit juga akan dimanfaatkan untuk mendukung program pemerintah dalam memberikan jasa keuangan, informasi pasar, bisnis, dan kegiatan lainnya yang akan secara nyata mendorong perekonomian regional dan nasional.
 
Secara spesifik, manfaat satelit SATRIA yang dapat dinikmati di berbagai sektor antara lain, di sektor pendidikan, SATRIA mendukung penyediaan layanan internet cepat di 93.400 titik sekolah SD, SMP, SMA, SMK, Madrasah, dan Pesantren.
 
Sementara untuk sektor kesehatan, SATRIA melayani 3.700 titik Puskesmas, Rumah Sakit, dan layanan kesehatan lainnya sehingga memiliki layanan internet cepat yang bertujuan untuk memudahkan konektivitas layanan kesehatan terutama di daerah 3T.
 
Di sektor Polhukam, SATRIA akan membantu TNI dan POLRI dalam menfasilitasi layanan internet cepat di 3.900 titik untuk memenuhi kebutuhan administrasi pertahanan dan keamanan yang dapat diandalkan.
 
Sektor pemerintah daerah, SATRIA akan mendukung 47.900 titik kantor desa/kelurahan dan kecamatan di Indonesia akan terhubung secara online sehingga pelayanan pemerintah berbasis elektronik (e-government) bisa dilaksanakan dengan cepat, efisien dan efektif.
 
Adapun di sektor keuangan, kehadiran satelit untuk mendukung percepatan digitalisasi penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi), guna mendorong percepatan realisasi keuangan inklusif di seluruh Indonesia.
 
"Ada banyak hal buat kita sederhana, produk mewah contoh tempe dan tahu itu produk Amerika ini ya kira-kira begitu dan dibutuhkan rakyat kecil. Dan saya apresiasi termasuk model bisnis skema pembiayaan yang tidak membebani APBN," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan