"Terutama kemitraan antara petani dan plasma dan inti. Ini dicarikan bagaimana yang sudah disepakati dari program pemerintah bisa dijalankan dengan baik," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 5 September 2017.
Airlangga menjelaskan, pemerintah memiliki program replanting 20 ribu hektare (ha) kelapa sawit. Replanting ini melibatkan, pengusaha, pemilik kebun, pemilik pabrik, dan petani.
"Nah ini yang diminta progresnya seperti apa," tambah politikus Golkar itu.
Selain itu, rapat juga membahas tentang lahan yang berada di wilayah kehutanan. Karena, masih banyak petani yang bekerja di kawasan hutan. Pemerintah pun mencarikan jalan keluar atas masalah ini.
Airlangga menambahkan, rapat juga membahas tentang penjualan di pasar luar negeri. "Itu ada beberapa hal terkait kerja sama, CPOPC dengan Malaysia," tambah dia.
Airlangga juga melaporkan hasil pertemuannya dengan Menteri Perladangan Malaysia terkait tuduhan kandungan karsinogenik dalam minyak nabati yang dilancarkan beberapa negara Eropa. Sejumlah kerja sama telah disepakati dengan Malaysia, termasuk pembiayaan riset bersama.
Pemerintah Malaysia telah mengalokasikan sejumlah dana untuk penelitian tersebut. Indonesia, kata dia, meminta ikut ambil bagian dalam penelitian itu.
"Indonesia minta untuk ikut dalam penelitian dan (mendapatkan) akses yang sama," jelas dia.
Rapat ini dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Selain itu juga hadir sejumlah perwakilan swasta yang bergerak di bidang kelapa sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News