Pertumbuhan laba Citi Indonesia didukung oleh pendapatan bunga bersih sebesar 10 persen. Peningkatan juga terlihat dari jumlah total aset, di mana per Maret 2016 aset Citi Indonesia sebesar Rp76,5 triliun. Angka ini meningkat sebanyak enam persen dibandingkan posisi periode yang sama tahun lalu.
Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, kualitas aset pada akhir kuartal I-2016 meningkat sehingga rasio NPL Net menjadi 1,15 persen. Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) juga membaik 25 persen menjadi Rp131 miliar sampai dengan akhir kuartal I-2016.
"Untuk mempertahankan kinerja ini, kami akan secara konsisten menerapkan strategi untuk menjadi bank berskala global yang berkonsep simpler, smaller, safer and stronger," kata Batara, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Metrotvnews.com, di Jakarta, Senin (2/5/2016).
Selain itu, Citi Indonesia mampu mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai sebesar Rp51,2 triliun. Angka ini meningkat empat persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Rasio Dana Murah (CASA) Citi Indonesia terhadap DPK ada pada kisaran 71 persen, sehingga diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih.
Dari sisi permodalan, Citi Indonesia memiliki modal dengan KPMM sebesar 28,86 persen pada kuartal I-2016. Pencapaian rasio pemberian kredit/pembiayaan UMKM mencapai sembilan persen terhadap total kredit per Maret 2016.
"Kami akan terus mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan mengimplementasikan penyaluran dana sesuai dengan program prioritas Pemerintah Republik Indonesia, antara lain pada sektor infrastruktur, usaha produktif lainnya yang mendukung peningkatan ekspor serta peningkatan kredit yang diberikan ke sektor UMKM," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id