"Banyak saudara kita warga Tionghoa memegang peranan penting dalam sektor ekonomi lokal maupun nasional dan memberikan keuntungan timbal balik masyarakat pribumi," kata Ketua Kadin Sumbar Asnawi Bahar dikutip dari Antara, Minggu (31/1/2016).
Dia mengatakan hubungan saling menguntungkan dapat terjadi karena pembauran etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi selama ini berjalan baik sehingga membuat hubungan saling membutuhkan terutama dalam perdagangan dan industri.
"Jika etnis Tionghoa memegang peranan penting, tentu mereka membutuhkan masyarakat pribumi sebagai pekerja dan sebaliknya," ujarnya.
Menurutnya, warga Tionghoa sebagai pengusaha atau pedagang besar membutuhkan pemasok baham mentah dari masyarakat lokal seperti karet, sawit dan sebagainya.
Ia menyampaikan pemerintah setempat tetap perlu turut serta dalam hubungan antara keduanya agar tidak terjadi kesenjangan atau kecemburuan sosial.
Pengamat Ekonomi dari Univeritas Bung Hatta Niki Lukviarman mengatakan keberadaan warga Tionghoa tidak sekadar berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian Sumbar, bahkan mereka menguasai perekonomian lokal tersebut.
"Masyarakat lokal ada yang menjadi distributor kebutuhan rumah tangga, namun tetap lebih dominan dilakukan etnis Tionghoa," ujarnya.
Ia menyampaikan etnis Tionghoa dapat sukses dan menguasai perekonomian lokal karena prinsip kerja yang mereka miliki terutama terkait semangat dan kejujuran dalam bekerja.
"Hal inilah yang perlu dicontoh oleh masyarakat setempat dalam bekerja termasuk kegiatan perdagangan dan perindustrian," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News