Menko bidang Kemaritiman Rizal Ramli. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO
Menko bidang Kemaritiman Rizal Ramli. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO

Menko Rizal Tolak Pabrik Terapung di Blok Masela

Eko Nordiansyah • 14 Oktober 2015 08:58

medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, blok Masela merupakan salah satu ladang gas terbesar yang dimiliki oleh Indonesia. Untuk itu, dirinya ingin supaya pemanfaatan blok tersebut dinikmati oleh bangsa Indonesia.
 
Rizal menjelaskan, usulan untuk membangun pabrik pengolahan gas di tengah laut dengan tinggi tiga kali dari Monas dan besarnya lima kali kapal induk Amerika Serikat (AS) yang dinilai lebih murah dibandingkan membangun pabrik di darat adalah usulan yang keliru.
 
"Argumen yang diberikan terapung ini lebih murah daripada di darat. Dari sini saja sudah ngawur, mana mungkin darat lebih mahal," kata Rizal usai rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 13 Oktober.

Dirinya menambahkan, meskipun ada perusahaan yang mau menjual teknologi pabrik terapung bukan berarti Indonesia begitu saja mau menerima tawaran tersebut. Bahkan dirinya mengingatkan agar pejabat pemerintah tidak menerima informasi begitu saja.
 
"Sebetulnya di Aussie (Australia) saja masih nyoba, belum jadi sudah terjadi biaya kenaikan 1,5 kalinya. Kita jangan mau jadi kelinci percobaan lagi. Pejabat kita terima info mentah-mentah tanpa melakukan evaluasi," jelas dia.
 
Oleh karena itu, Rizal berkeyakinan jika pembangunan pabrik di darat pastinya akan lehih murah dibandingkan pabrik terapung. Jika benar terealisasi, maka pabrik tersebut diklaim akan lebih besar dari Kota Balikpapan.
 
"Kalau kita bikin di darat biayanya pasti lebih murah daripada terapung. Kalau kita lakukan ini kita akan bikin kota lebih besar dari Balikpapan. Dulu Mahakam hidup dari gas Mahakam," pungkasnya.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan