KKIN VII Tahun 2019 tingkat Regional Jawa Barat diikuti 86 instruktur BLK UPTP Kemenaker, UPTD, LPK swasta, dan training centre industri se-Jawa Barat (Foto:Dok.Kemenaker)
KKIN VII Tahun 2019 tingkat Regional Jawa Barat diikuti 86 instruktur BLK UPTP Kemenaker, UPTD, LPK swasta, dan training centre industri se-Jawa Barat (Foto:Dok.Kemenaker)

Kemenaker Minta Instruktur BLK Pandai Mengoperasikan Teknologi

Gervin Nathaniel Purba • 22 Juli 2019 16:12
Bandung: Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mendorong Balai Latihan Kerja (BLK) dan instruktur BLK agar lebih familiar mengoperasikan teknologi dan infromasi. Saat ini, perkembangan zaman menuntut orang agar melek teknologi, sehingga BLK dan instruktur BLK juga harus menyesuaikan.
 
"Ini menjadi tantangan kita bersama. Bagaimana orang bisa belajar dari mana saja, tanpa terbatas ruang dan waktu," kata Staf Ahli Menaker Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional Suhartono, dikutip keterangan tertulis, Senin, 22 Juli 2019.
 
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) per April 2019 mencatat 171,17 juta jiwa, atau sekitar 64 persen penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet.

Dengan banyaknya pengguna internet, dia berharap BLK dan instruktur BLK mampu membuat inovasi metode pelatihan agar upaya percepatan peningkatan kompetensi SDM Indonesia dapat tercapai.
 
"Belajar dan berlatih secara konsisten terhadap perubahan yang terjadi saat ini adalah suatu hal yang mutlak harus dilaksanakan," kata Suhartono, saat membuka Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) VII Tahun 2019 tingkat Regional Jawa Barat, di Bandung.
 
Suhartono yang akrab disapa Tono menilai, instruktur merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pelatihan. Oleh karena itu, pembinaan terhadap Instruktur juga perlu ditingkatkan guna mewujudkan instruktur yang kompeten, profesional, dan mampu menghasilkan tenaga kerja siap kerja.
 
Salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, inovasi, dan kreativitas instruktur BLK ialah melalui kompetisi antar instruktur.
 
Kemenaker Minta Instruktur BLK Pandai Mengoperasikan Teknologi
Staf Ahli Menaker Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional Suhartono (Foto:Dok.Kemenaker) 
 
"Kompetisi juga akan memotivasi instruktur dalam meningkatkan kompetensinya, baik secara individu maupun kedinasan, sehingga mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja secara nasional," katanya.
 
Sementara itu, Plt Kepala BBPLK Bandung Tuti Haryanti menjelaskan, KKIN VII Tahun 2019 tingkat Regional Jawa Barat diikuti 86 instruktur BLK UPTP Kemenaker, UPTD, LPK swasta, dan training centre industri se-Jawa Barat. Kompetisi berlangsung dari 21-25 Juli 2019.
 
Bidang yang dikompetisikan meliputi sembilan bidang kompetisi, yaitu Pengelasan (Welding), Otomotif Kendaraan Ringan (Automobile Technology), Instalasi Listrik (Electrical Installation), Tata Busana (Fashion Technology),  Pendingin dan Tata Udara (Refrigeration and AC), Elektronika (Electronics), Desain Grafis (Graphic Design Technology), Perancangan Rekayasa Mekanik CAD (Mechanical Engineering Design CAD),  dan Solusi Perangkat Lunak Teknologi informasi untuk Bisnis (IT Software Solution for Business).
 
Kompetisi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan dan motivasi kepada instruktur untuk berkompetisi secara positif dan konstruktif, serta mengukur kompetensi instruktur sesuai bidangnya. "Serta meningkatkan kebersamaan antar instruktur, khususnya di wilayah Jawa Barat," kata Tuti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan