"Mulai 2 Maret 2020 akan dilakukan penyesuaian tarif top up OVO," tulis Manajemen OVO, melalui notifikasi, seperti dikutip Medcom.id, di Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020.
Berdasarkan notifikasi, jika dirinci biaya top up sebesar Rp1.000 diberlakukan untuk pengisian ulang melalui instan top up di aplikasi OVO, ATM, internet/mobile banking, Tokopedia, dan OVO Booth. Sementara melalui kartu kredit dikenakan biaya sebesar dua persen per transaksi.
Namun demikian manajemen menginfokan top up gratis masih bisa dilakukan melalui transaksi dengan pengemudi Grab. "Tapi jangan khawatir, Top Up melalui Abang Grab tetap GRATIS," sebutnya.
Sebelumnya, PT Visionet International (OVO) meyakini bisnis fintech, khususnya bidang dompet digital (e-wallet) akan semakin berkembang. Apalagi saat ini ekosistem masyarakat yang menggunakan transaksi digital semakin besar sehingga memberi peluang untuk pertumbuhan bisnis OVO ke depannya.
"Kita growing revenue, kita sekarang punya ekosistem besar, punya basis konsumen besar dan akan semakin besar," kata Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra.
Menurut dia penetrasi penggunaan transaksi digital baik uang elektronik (e-money) ataupun e-wallet seperti OVO akan semakin kencang. Bahkan, perkembangannya bisa terus meningkat karena saat ini trasaksi digital masih kecil dari total keseluruhan transaksi yang ada.
Di samping itu, OVO juga akan mendiversifikasi bisnisnya selain dari sebagai penyedia layanan pembayaran semata. Karaniya menambahkan, OVO akan bekerja sama dengan pihak lainnya guna menyediakan layanan keuangan (financial services) seperti asuransi dan pinjaman.
"Kami akan meluncurkan investment product. Itu kan another revenue model, another business model. Kita juga (menyasar) insurance, dengan Prudential insurance. Juga ada lending, dan lending akan terus kita perkuat," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id