Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengaku, keterlibatan perguruan tinggi untuk menciptakan pertanian modern dengan membuat teknologi pertanian demi mendorong swasembada pangan. Karena, dengan pertanian yang modern, ungkap dia, dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
"Pertanian modern ini yang menyukseskan negara seperti Thailand. Kita cetak 170 hektare (ha) untuk membuat pertanian modern. Dengan itu, produktivitasnya tinggi dan pengolahannya juga mudah," ujar Amran, saat ditemui dalam kunjungan ke Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Selasa (27/1/2015).
Maka itu, Kementan menggandeng tiga perguruan tinggi untuk mewujudkan hal tersebut, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Hassanudin (Unhas) Makassar.
Ia menjelaskan, menggandeng UGM untuk mengembangkan teknologi pertanian khususnya komoditas kedelai di dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sedangkan IPB untuk meningkatkan produktivitas padi hingga 12,5 ton per ha.
"UGM mereka punya varietas kedelai yang produksinya bisa mencapai 3,5 ton per ha. Sedangkan IPB punya keunggulan peningkatan produksi padi sebanyak 12,5 ton per ha," ungkap Amran.
Selanjutnya adalah Unhas, tutur dia. Unhas Makassar sendiri memiliki keunggulan dan potensi varietas jagung yang cukup baik. Menurut dia, apabila dikembangkan, maka Indonesia dapat menambah produksi jagung yang cukup signifikan dengan kualitas yang baik.
"Jadi harus ada sinergi antara pemerintah, pengusaha, juga akademisi. Ketiga ini harus sinergi untuk menuju swasembada pangan nasional," pungkas Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News