Andrinof mengatakan, pemerintah masih akan meninjau pembangunan Pelabuhan Cilamaya dari berbagai aspek. Pasalnya, terlampau banyak dilema yang harus ditanggung dalam merealisasikan megaproyek tersebut.
"Pelabuhan Cilamaya belum jelas, masih dikaji, bukan dibatalkan karena belum tuntas layak atau enggaknya," tegasnya, usai Rapat Kerja dengan Banggar DPR RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (20/1/2015) malam.
Lebih jauh, dia menjelaskan, kajian ulang tersebut karena mempertimbangkan berbagai masalah. Pertama, lanjut Andrinof, pembangunan pelabuhan Cilamaya akan bersinggungan dengan pipa migas milik Pertamina. Kedua, megaproyek ini dapat menggilas lahan pertanian produktif.
Namun, dirinya belum dapat memastikan penyelesaian kajian ulang ini. Sehingga nasib pembangunan pelabuhan Cilamaya terancam sulit diwujudkan pada tahun ini.
"Kalau dibangun tahun ini, tentu seluruh kajian harus selesai dong. Sedangkan untuk melaksanakan kajian enggak bisa cepat-cepat. Jadi bisa batal, bisa enggak karena sangat bergantung pada hasil kajian," tegasnya.
Dalam hal ini, tambah dia, Bappenas akan melakukan kajian pelabuhan Cilamaya lebih menyeluruh dengan melihat dampak alih fungsi lahan pertanian padi maupun potensi kerugian karena bertabrakan dengan pipa migas Pertamina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News