Pekerja sedang memeriksa kualitas kertas (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Pekerja sedang memeriksa kualitas kertas (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Kapasitas Industri Kertas Nasional Ditargetkan Jadi 10 Juta Ton

Husen Miftahudin • 01 Februari 2017 11:49
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan jumlah kapasitas terpasang industri pulp nasional pada 2017 akan meningkat dari 7,93 juta ton menjadi 10,43 juta ton per tahun. Sedangkan jumlah kapasitas terpasang industri kertas nasional sebesar 12,98 juta ton per tahun.
 
"Tambahan kapasitas pulp tersebut dikontribusikan oleh PT OKI di Sumatera Selatan sekitar 2,5 juta ton yang akan mulai berproduksi secara komersial pada Februari 2017," kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (1/2/2017).
 
Saat ini, ia mengatakan, industri pulp dan kertas di dalam negeri sebanyak 84 perusahaan. Potensi Indonesia dalam mengembangkan industri pulp dan kertas masih besar mengingat besarnya area bahan baku kayu dari Hutan Tanaman Industri (HTI) dan potensi bahan baku non-kayu dari limbah perkebunan dan pertanian, terutama Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS).

"Dengan perkebunan kelapa sawit yang saat ini telah mencapai luas sekitar 11,3 juta hektare (ha). Tentunya potensi TKKS cukup besar," ungkapnya.
 
Baca: Pelaku Industri: Potensi Industri Kertas RI Masih Besar
 
Industri pulp dan kertas berkontribusi terhadap devisa sebanyak USD5,38 miliar pada 2015. Sementara hingga September 2016, industri pulp dan kertas sudah sebanyak USD3,79 miliar. "Industri pulp dan kertas juga menyerap sebanyak 260 ribu tenaga kerja langsung dan 1,1 juta tenaga kerja tidak langsung," imbuh Panggah.
 
Menurutnya, beberapa proyek industri pulp dan kertas lainnya akan segera menyusul, yaitu Unit Produksi Kertas Tissue PT OKI dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun yang diperkirakan mulai berproduksi pada Juni 2018. Selain itu, proyek PT Sateri Viscose International di Pelalawan Riau, yang akan memproduksi dissolving pulp untuk rayon dan kertas digital.
 
Ketua Umum APKI, Aryan Warga Dalam mengatakan, industri pulp dan kertas di Indonesia telah menggunakan energi terbarukan dalam bentuk pemanfaatan kulit kayu, tandan kosong kelapa sawit, dan sebagainya. "Mesin-mesin baru yang jauh lebih efisien dalam penggunaan energi juga sudah cukup banyak digunakan seperti Combine Heat Power atau Cogen," jelas dia.
 
Baca: Industri Pulp & Kertas Genjot Pertumbuhan Ekonomi Jika Harga Gas Murah
 
Kemudian, lanjutnya, dalam rangka mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, mendekati musim kering yang masuk di Februari, anggota APKI sudah siap dengan penyediaan peralatan dan pengaturan SDM.
 
"Selain itu, mengingat makin meningkatnya kasus-kasus yang berkaitan dengan anti dumping dan safe guard untuk produk-produk kertas, kami juga telah melakukan antisipasinya dengan menjadikan isu-isu tersebut sebagai program prioritas," pungkas Aryan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan