Konferensi Pers Kementerian BUMN. Medcom/Eko.
Konferensi Pers Kementerian BUMN. Medcom/Eko.

Menteri BUMN Pastikan Perombakan Direksi Waskita Awal April

Eko Nordiansyah • 01 Maret 2018 15:29
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan perombakan direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan dilakukan pada awal April. Pada minggu pertama April itu, Waskita akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
 
"Tunggu saja sabar, kan sudah mau RUPS. RUPS-nya minggu pertama April," kata Rini ditemui usai penandatanganan kerja sama di Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanudin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Maret 2018.
 
Dirinya menambahkan banyak kriteria yang harus dievaluasi dari para direksi Waskita saat ini. Untuk itu, Rini akan melakukan restrukturisasi struktur organisasi sehingga kemudian diharapkan upaya perombakan akan memperbaiki kinerja salah satu BUMN karya tersebut.

"Kita akan menekankan harus ada direktur safety. Karena kita menyadari dengan proyeknya makin banyak otomatis kita melihat keamanan dalam pembangunan proyek harus ditangani khusus langsung dari pusat," jelas dia.
 
Sebelumnya, Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq mengaku siap dicopot dari jabatannya. Hal ini imbas dari banyaknya proyek infrastruktur yang dikerjakan Waskita yang bermasalah hingga menyebabkan kecelakaan dan memakan korban jiwa.
 
"Ya tidak apa. Harus rela. Jabatan direksi itu jabatan amanah. Kalau yang memberi amanah sudah mencabut ya kenapa," ujar Choliq, usai melakukan konferensi pers, di Ruang Media Center, Gedung Utama Kementrian PUPR, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
 
Dalam kesempatan itu, ia menyesal telah mengesampingkan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan lebih fokus pada peningkatan proyek yang mencapai nilai Rp10 triliun sampai Rp15 triliun.
 
"Mohon maaf karena kecelakaan kerja paling banyak terjadi di Waskita Karya. Saya 35 tahun di keuangan. Jadi yang ada di belakang kepala saya adalah kalau mau jadi perusahaan besar maka cari proyek sebanyak-banyaknya dan sediakan uang secukupnya untuk memulai proyek. Itu membuat K3 sedikit terlupakan," tuturnya.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan