"Mereka menanyakan kesiapan kapan ini bisa dimulai," kata GM Business Advisory dan Asset Management PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) Ardian Pratama dalam pemaparan kinerja tahun 2017 di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur, Kamis, 16 November 2017.
Ardian mengatakan kedua investor yang tertarik sejak era Menteri BUMN Dahlan Iskan itu memiliki intensitas komunikasi yang berbeda. Ada yang sekali tiga bulan dan ada yang sekali enam bulan.
"Mereka adalah investor yang potensial dan kami tinggal menunggu arahan dari Kementerian BUMN," ucap dia.
Kendati demikian, Ardian tidak membeberkan lebih lanjut investor yang dimaksud. Namun Merpati menjadi salah satu BUMN yang mendapatkan program revitalisasi dan restrukturisasi PPA.
Yakni PPA memberikan suntikan dana per September 2017 hingga Rp604,2 miliar. Ardian menegaskan tinggal menunggu waktu yang tepat sehingga Merpati bisa dihidupkan kembali.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Kementerian BUMN Aloysius K Ro sebelumnya mengatakan Kementerian BUMN menargetkan maskapai penerbangan Merpati Airlines akan kembali beroperasi secara penuh pada 2017 seiring dengan tuntasnya restrukturisasi usaha yang dijalankan perseroan.
Menurut Aloysius, sejak berhenti beroperasi pada Februari 2014, saat ini proses restrukturisasi Merpati sedang berlangsung, mulai penyelesaian merumahkan sekitar 1.500 karyawan. Pemerintah sebelumnya juga memberi suntikan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menuntaskan restrukturisasi usaha sekitar Rp400 miliar.
Salah satu program konkret yang dilakukan saat ini adalah menggalang sinergi Garuda Indonesia dengan Merpati untuk melakukan kerja sama operasional antara Garuda Maintenance Facility (GMF) dan Merpati Maintenance Facility (MMF).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News