Wakil Presiden ADB Bidang Pengelolaan Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan Bambang Susantono mengatakan, tantangan pertama adalah deregulasi yang belum maksimal. Meski sudah ada paket kebijakan namun implementasinya dinilai masih kurang.
"Ada pekerjaan rumah besar di mana konsistensi atau kebijakan di pusat baik tapi aktualisasi pelaksanaan di lapangan perlu diperbaiki, terutama di daerah," kata dia di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Februari 2018.
Dirinya menambahkan, pemerintah serta pelaku usaha perlu bersinergi demi meningatkan daya saing Indonesia. Berdasarkan data Global Competiveness Index (GCI) 2017-2018, daya saing Indonesia berada di peringkat 36 dari 137 negara.
Untuk itu, pemerintah diminta terus menjalankan kebijakan-kebijakan yang mempermudah iklim investasi di Indonesia. Dengan mendorong investasi, maka lapangan pekerjaan akan terbuka sehingga pertumbuhan ekonomi nasional bisa terus ditingkatkan.
Selain itu, beberapa tantangan yang masih dihadapi untuk tahun ini di antaranya meningkatkan fundamental ekonomi untuk menghadapi sentimen global. Salah satunya meningkatkan kualitas ekspor dan menjaga inflasi.
"Revolusi industri 4.0, di mana infrastruktur dasar tetap terus dibangun seperti penyediaan air bersih, sanitasi, tapi di saat yang bersamaan kita harus diapkan broadband virtual connect. Negara lain sudah bangun ini, sementara kita?" pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News