Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Medcom/Eko Nordiansyah.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Medcom/Eko Nordiansyah.

Rastra Diganti BPNT, Bagaimana Nasib Bulog?

Eko Nordiansyah • 20 Februari 2019 20:21
Jakarta: Pemerintah memutuskan bakal mengalihkan bantuan sosial berupa beras sejahtera (rastra) menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sayangnya transformasi rastra ke BPNT akan mengurangi kemampuan Perum Bulog dalam menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP).
 
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku tak masalah jika rastra dialihkan menjadi BPNT. Hanya saja dirinya menginginkan beras yang dijual oleh agen e-Warong, yang menjadi wadah penerima BPNT, merupakan beras Bulog.
 
"Rastra tugas bantuan pemerintah harusnya utamakan berasnya pemerintah dong. Kalau BPNT maka pengambilan beras harus diutamakan dari Bulog. Ini yang Pak Menteri (Sosial) sampaikan," kata dia di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Februari 2019.

Dirinya memastikan Bulog memiliki cadangan beras yang cukup, serta dengan kualitas yang baik. Apalagi harga jual beras Bulog diklaim lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan harga beras yang ada di pasar.
 
"Kan kita harga lebih murah, makanya saya bilang harusnya sudah tidak ada alasan lagi (tidak menggunakan beras Bulog). Kalau bicara kualitas ya kita kualitas bagus, bicara harga juga lebih murah, ya apalagi," jelas dia.
 
Tak hanya itu, jangkauan Bulog untuk menyalurkan beras pemerintah juga lebih baik karena keberadaan gudangnya yang menyebar di banyak daerah. Namun saat ini belum banyak beras Bulog yang dimanfaatkan untuk penyaluran BPNT.
 
"Ya sekarang dilepas bebas itu justru rugikan dari pemerintah. Masyarakat secara tidak sengaja beli beras dengan harga lebih mahal. Kualitas sama tapi harga beras mahalan mereka," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan