"Selama ini sudah ditetapkan 10, tapi empat yang diprioritaskan harus selesai 2020, artinya seluruh infrastruktur fasilitas fasum (fasilitas umum), fasilitas sosial (fasos)," tutur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani usai sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 23 April 2019.
Adapun empat destinasi pariwisata tersebut yakni Candi Borobudur, Danau Toba, kawasan Mandalika, dan Labuan Bajo.
"Inilah yang beberapa yang akan terus kita matangkan, sehingga nanti saat dibahas dengan DPR sekitar Mei, kita akan bahas kebijakan fiskal dan kerangka RAPBN 2020.
Wanita yang kerap disapa Ani ini menuturkan, apa yang telah dibahas dalam sidang kabinet paripurna hari ini akan sangat membantu dalam menyelesaikan kerangka tersebut.
"Kemudian dokumennya akan kami sampaikan kepada dewan pada awal Mei," ujar dia.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sejak 2017 lalu telah meluncurkan branding baru 10 destinasi pariwisata untuk mendukung brand Wonderful Indonesia di kancah internasional.
Kesepuluh destinasi pariwisata dengan branding baru tersebut adalah Bandung (Jawa Barat), Great Bali, Great Jakarta, Great Kepri, Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang), Coral Wonders (Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat), Medan, Makassar, Lombok, dan Banyuwangi.
Sementara 10 destinasi wisata yang menjadi fokus pemerintah di antaranya adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.
Penyusunan dan peluncuran branding terhadap 10 destinasi pariwisata tersebut adalah sebagai upaya penyelarasan master-brand (Wonderful Indonesia) dengan sub-brand (branding destinasi) sehingga memperkuat positioning dari master-brand Wonderful Indonesia. Hal ini sekaligus upaya menciptakan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di kancah internasional.
Dari destinasi tersebut, pemerintah juga membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Badan Otoritas pada empat KEK yaitu Tanjung Lesung, Mandalika, Morotai, dan Tanjung Kelayang. Pembentukan KEK agar manajemen pengelolaan destinasi wisata di daerah tersebut bisa lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News