Menanggapi hal itu Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyebutkan pemerintah harus memanfaatkan momen ini. Jeda waktu yang ada harus dipergunakan sebaik-baiknya untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Hal itu disampaikan Fadli usai menerima kunjungan delegasi Parlemen Inggris di Ruang Tamu Pimpinan DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/8). Pertemuan itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua BKSAP DPR RI Dave Laksono dan Anggota BKSAP DPR RI Aryo P.S. Djojohadikusumo.
“Mereka (Inggris) harus menentukan suatu jalan keluar dari Brexit dan dengan atau tanpa deal. Itu tentu akan mengubah pola hubungan dengan banyak negara, termasuk dengan Indonesia. Artinya, peluang itu juga akan besar juga terjadi hubungan antara kedua negara semakin erat,” kata Fadli Zon, dikutip dpr.go.id, Selasa, 20 Agustus 2019.
Inggris dianggap sebagai salah satu negara yang cukup banyak berinvestasi di Indonesia dalam hal perbankan, perdagangan, industri, dan lain-lain.
“Ada banyak sekali perusahaan-perusahaan Inggris yang memang berinvestasi di sini. Saya kira salah satu negara yang cukup banyak menaruh investasi jangka panjang di Indonesia,” ucap legislator dapil Jawa Barat V itu.
Politikus Gerindra itu menyampaikan, salah satu bentuk kerja sama yang bisa dimanfaatkan kedua negara yaitu pada sektor minyak sawit kasar (Crude Palm Oil/CPO). Inggris disebut memiliki sikap berbeda dengan Uni Eropa.
"Inggris tidak terlalu menjadi negara yang menghambat ekspor kelapa sawit kita, tetapi ada beberapa negara lainnya. Satu sisi, kita berharap Inggris bisa memberikan penjelasan kepada Uni Eropa, tetapi karena Inggris sekarang dalam proses keluar dari Uni Eropa maka saya kira ini bisa menjadi peluang untuk menjalin kerja sama," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News