Menteri Desa, Marwan Jafar menerima kenang-kenangan dari Menteri Dalam Negeri Republik Korea, Chong Jong-Sup. (dokumentasi Kemendesa PDTT)
Menteri Desa, Marwan Jafar menerima kenang-kenangan dari Menteri Dalam Negeri Republik Korea, Chong Jong-Sup. (dokumentasi Kemendesa PDTT)

Diundang ke Korea Selatan, Marwan Bahas Pembangunan Desa

Mohammad Adam • 25 November 2015 20:33
medcom.id, Jakarta: Potensi desa di Indonesia yang sangat besar namun belum terkelola secara maksimal, akan menjadi perhatian khusus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar saat menjadi pembicara di Global Saemaul Leadership Forum (GSLF) 2015  yang berlangsung di Republik Korea pada 24-27 November 2015.
 
“Kerja sama lintas negara sangat perlu ditingkatkan. Dan forum GSLF yang melibatkan 48 negara ini, akan mendiskusikan strategi pembangunan berkelanjutan desa-desa di dunia, termasuk Indonesia yang tahun 2015 mulai gencar menjadikan  desa sebagai basis pembangunan nasional,” ujar Marwan dalam keterangan tertulis, Selasa (25/11/2015).
 
GSLF 2015 berlangsung di Daegu, Republic Korea. Diselenggarakan oleh Ministry of the Interior, Pusat Saemaul Undong Korea, Pemerintah Kota Daegu, dan disponsori oleh Ministry of Foreign Affairs,  Ministry of Agriculture, Food and Rural Affairs, Rural Development Administration, Gyeongsangbuk-do, dan KOICA.

Selain itu, GSLF 2015 merupakan forum pertemuan negara-negara dan para pemimpin Saemaul Undong di dunia.  Pemerintah Republik Korea memiliki konsep Saemaul Undong, yakni suatu  gerakan mental desa membangun yang melibatkan partisipasi masyarakat secara luas. “Forum ini untuk berbagi semangat membangun desa yang dilakukan di seluruh dunia,” kata Marwan.  
 
Tahun ini pertemuan yang kedua kalinya.  Forum ini untuk mencari strategi pembangunan yang berkelanjutan.  Rangkaian acaranya terdiri dari seminar, pertemuan tingkat tinggi, pertemuan sosial antar negara dan pemimpin Saemaul Global, pameran teknologi pertanian, dan lain-lain.
 
Dari hasil pertemuan lintas negara ini, Marwan mengatakan, ada konsep dan strategi yang bisa diterapkan di Indonesia. Apalagi, Saemaul Undong telah diakui Organisasi PBB Unesco (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)  sebagai model pengembangan ekonomi yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat. “Konsep ini mampu membawa Korea yang tadinya negara miskin, menjadi negara sangat maju,” katanya.
 
Desa-desa di Indonesia, ia melanjutkan, peluangnya sangat besar untuk menjadi basis pembangunan nasional.  Sebanyak 74.093 desa memiliki karakteristik dan kondisi potensi alam yang berbeda-beda. Dari sektor agraris, Indonesia memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang bisa digarap untuk ketahanan pangan.
 
“Apalagi dari sektor pariwisata, masyarakat desanya juga sudah siap menyambut kedatangan wisatawan. Jadi tidak ada alasan lagi di masa datang, pertumbuhan ekonomi desa diragukan lagi,” kata dia.
 
Ia menambahkan, Indonesia sudah mengadopsi konsep Saemaul Undong  sejak tahun 2008, yakni di Yogyakarta, terutama pembangunan desa di Kabupaten Gunung Kidul. Konsep ini, memiliki semangat yang sama dengan Undang Undang Desa yang memberikan ruang besar kepada desa untuk melakukan perubahan.
 
Dalam pertemuan itu, Marwan menyampaikan program kerja sama terkait pembangunan desa. Di antaranya;  program peningkatan kapasitas sumber daya manusia; Kerjasama pembangunan kawasan perdesaan dengan menggunakan model pemberdayaan masyarakat, seperti Saemaul Undong (gerakan desa baru).
 
“Tak hanya itu, juga program peningkatan infrastruktur, ekonomi, social dan budaya, penelitian dan pembelajaran bersama mengenai pembangunan perdesaan, dan saling kepentingan mengenai pembangunan desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi yang dapat diputuskan bersama secara tertulis,” papar Marwan.
 
Kunjungan Menteri Desa Marwan Jafar, selain untuk menjadi pembicara dalam forum GSLF 2015, juga diagendakan secara khusus melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertanian, Pangan dan Perdesaan Republik Korea serta KOICA untuk secara lebih lanjut membahas realisasi kerjasama yang telah direncanakan sebelumnya.
 
“Dari kunjungan ini, diharapkan akan kian mempererat serta memperkuat hubungan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Korea untuk saat ini dan masa yang akan datang,” kata Marwan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan