"Maksud Pak Luhut tentunya agar pemerintah daerah bisa menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat yang sudah sejak jauh hari melihat pentingnya reklamasi di Pantura Jakarta," jelas Firdaus Ali, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis 18 Mei 2017.
Sebelumnya, Luhut mempersilakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih yakni Anies Baswedan-Sandiaga Uno, jika ingin menghentikan proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta. "Kalau mau dihentikan ya bikin saja. Nanti kalau sudah Jakarta tenggelam atau menurun, ya tanggung jawab," tegas Luhut.
Firdaus Ali mengatakan, pemerintah sudah sejak dekade sembilan puluhan merencanakan revitalisasi dan pengembangan kawasan Pantai Utara Jakarta. Adapun hal itu penting dengan harapan bisa mendukung laju perekonomian di Kota Jakarta, yang merupakan pusat pemerintahan, pusat bisnis, dan pusat perekonomian.
"Pemerintah pusat tentunya tidak ingin proyek ini tertunda atau terhenti karena perbedaan pandangan dengan pelaksana di daerah yang dalam hal ini adalah Gubernur DKI," jelas Firdaus.
Menurut Firdaus Ali, permasalahan ibu kota terbilang multidimensi. "Tak hanya ancaman banjir seperti yang Pak Luhut katakan. Masih ada yang lain, seperti masalah kependudukan, daya dukung lingkungan, masalah ketimpangan kualitas wilayah, termasuk kualitas Teluk Jakarta yang terus menurun," jelas Firdaus Ali.
Firdaus Ali berharap, kekhawatiran Menteri Luhut dapat teratasi segera setelah gubernur baru dilantik. Ia optimistis pada akhirnya Pemprov DKI akan memiliki visi yang sama dengan pemerintah pusat yang sedang mencari solusi tepat dan cepat untuk ibu kota yang berkembang sangat pesat.
"Melihat problematikanya, saya cukup yakin pemimpin baru Jakarta akan menyesuaikan diri dengan kebijakan pemerintah pusat untuk melanjutkan reklamasi," kata Firdaus Ali.
Sementara itu, menanggapi potensi dampak reklamasi terhadap kerusakan lingkungan, Pakar Reklamasi Sawarendro yakin reklamasi di Pantai Utara Jakarta tidak merusak lingkungan. "Tujuan reklamasi di sana salah satunya justru untuk merevitalisasi kawasan Teluk Jakarta yang saat ini tercemar," jelas Sawarendro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News