"Dalam seminggu ini akan normal. Saya janjinya 1-2 hari, tapi paling lambat dalam satu minggu normal," tegas Amran, ditemui di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/8/2015).
Ketika harga daging ayam pada beberapa hari belakangan ini mengalami kenaikan, pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu langsung menginstruksikan kepada direktur jenderal terkait untuk mengecek ke lapangan. Hasilnya, harga ayam di tingkat peternak tak mengalami peningkatan, dan justru stabil.
"Ayam kami sudah cek, langsung tim kami turun ke kandang. Kemendag dan Kementan menurunkan dirjennya, ternyata harga dilapangan tetap stabil, harga dikandang tetap stabil," paparnya.
Kenaikan harga daging ayam, jelas dia, terjadi karena serapan bibit sewaktu Lebaran berkurang. Inilah yang menyebabkan tingginya harga daging ayam di pasaran. "Kami tanya alasan ada kenaikan. Ternyata sewaktu Lebaran serapan bibit berkurang," ungkap Amran.
Maka itu, untuk menormalkan kembali harga daging ayam, pihaknya bersama dengan Kemendag akan terus berkoordinasi membenahi tata niaga (supply chain). "Dengan Kemendag, supply chain harus dibenahi. Minggu depan harga akan normal," pungkas Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News