Ilustrasi smelter. Reuters/Yusuf Ahmad
Ilustrasi smelter. Reuters/Yusuf Ahmad

Tak Cukup Satu Smelter untuk Dua Tambang

13 April 2015 17:19
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Nasdem, Enre Saefoel mengatakan, pembangunan smelter mutlak diperlukan untuk mengolah hasil tambang, khususnya mineral logam. Menurut Haji Wen, begitu juga dia kerap disapa, adanya kepastian untuk membangun smelter, akan berdampak semakin jelasnya keuntungan yang diperoleh pemerintah.
 
"Royalti yang didapatkan oleh pemerintah jadinya lebih nyata, karena berdasarkan hasil pengolahan melalui smelter itu, bukan lagi hanya bersandar hasil analisis yang dibuat oleh lembaga independen," kata Saefoel dalam siaran persnya, Senin (13/4/2015). Dengan demikian, ungkapnya, menunda smelter berarti juga menunda pemasukan yang jelas bagi negara.
 
Saefoel menegaskan bahwa mendesaknya pembangunan smelter adalah amanat dari Undang-Undang (UU) Minerba No 4 tahun 2009. Harusnya, menurut Saefoel, dalam jangka waktu lima tahun setelah UU tersebut dibuat, smelter sudah terwujud.

Dengan adanya smelter, Saefoel menambahkan pemerintah bisa mengetahui dengan jelas apa saja mineral pengikut yang terurai dari konsentrat. Tapi tak hanya itu, Saefoel pun masih menengarai kemungkinan kerugian negara jika smelter telah dibuat. Dia memberi beberapa catatan penting terkait rencana pemerintah untuk membangun smelter di Gresik.
 
"Kita dari Fraksi Nasdem melihat, jangan sampai membuat satu smelter untuk dua tambang. Artinya, jika smelter yang dibuat di Gresik itu digunakan untuk mengolah tambang dari Freeport dan Newmont, kita tak bisa menentukan kadar dari masing-masing tambang," cetusnya.
 
Lebih jauh Saefoel mengungkapkan bahwa menyatunya limbah dari dua tambang yang berbeda tersebut, sulit menentukan kandungan kadar dari masing-masingnya. "Sebab kadar dari masing-masing tambang itu berbeda," tutur dia.
 
Namun Saefoel juga mengakui bahwa salah satu alasan pembangunan smelter di Gresik itu, karena prospek kandungan limbah B3-nya bisa dimanfaatkan untuk pabrik pupuk di sana.
 
Saefoel kemudian meminta, sebaiknya smelter dibangun di beberapa tempat yang berbeda. Satu smelter cukup meng-cover keperluan satu tambang, dan bukan disatukan seperti yang direncanakan tersebut. "Ya, karena masih banyak mineral ikutan lain yang bisa diambil dan berharga. Biarlah Newmont bikin smelternya di satu tempat, di Lombok misalnya. Dan Freeport buatlah di satu tempat pula, kalau masyarakat Papua kan inginnya dibuat di Papua," pungkasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan