Direktur Keuangan PT BRI (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo mengatakan, geliat industri perbankan terlihat dari upaya pemerintah lewat sederet paket kebijakan ekonomi yang sudah digelontorkan. Paket-paket itu diyakini Haru akan efektif pada pertengahan tahun depan.
"Dari (paket kebijakan ekonomi) itu, hubungan (perbankan) dengan sektor riil sudah banyak. Kemudian perbankan didorong untuk lebih ekspansif lagi dengan BI 7-Day Repo Rate menjadi 4,75 persen," ujar Haru dalam Seminar Prospek Ekonomi Indonesia 2017: Memetakan Sektor-sektor Unggulan di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2016).
Penerapan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang diubah dari BI Rate menjadi BI 7-Day Repo Rate membuat transaksi antarbank menjadi lebih murah. Transisi dari transaksi antarbank yang lebih murah ini diharapkan meningkatkan minat masyarakat untuk mengambil kredit.
Kemudian proyeksi terhadap peningkatan harga komoditas seperti crude palm oil (CPO), karet, minyak bumi, hingga batu bara di 2017 akan mendorong permintaan industri turunan komoditas tersebut terhadap kredit perbankan.
"Lalu inflasi yang terjaga. Tahun ini (inflasi) sekitar 3,8 persen dan tahun depan masih bisa dijaga dengan pertumbuhan ekonomi tahun depan yang diproyeksi lebih optimistis. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dari BI antara 5,2 persen sampai 5,4 persen atau lebih tinggi dibanding 2016," ungkap Haru.
NPL Naik
Namun demikian, industri perbankan nasional di tahun depan juga akan menghadapi tantangan yang cukup berat. Haru menilai bahwa kredit macet atau non performing loan (NPL) di 2017 akan mengalami peningkatan.
Ada dua faktor yang membuat NPL di tahun depan meningkat. Pertama, karena permintaan kredit konsumer menurun. Kemudian kedua adalah karena sektor riil juga menunda untuk mengambil kredit sehingga jumlah kredit yang non performing dibanding total menunjukkan peningkatan.
"Rata-rata NPL perbankan di 3,3 persen atau meningkat dibanding tahun lalu. Jumlah nominal (penyaluran kredit) tidak berubah, tapi secara rasio ada peningkatan," tutup Haru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News