Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (FOTO ANTARA/Akmal)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (FOTO ANTARA/Akmal)

Nilai Produksi IKM Ditarget Rp24,25 Triliun di 2017

Husen Miftahudin • 04 Januari 2017 13:42
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong produktivitas dan daya saing Industri Kecil dan Menengah (IKM) produsen alas kaki. Sektor ini menjadi salah satu yang diprioritaskan pengembangannya karena berperan dalam memberikan kontribusi terhadap devisa negara dan penyerapan tenaga kerja.
 
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, penambahan investasi IKM alas kaki diperkirakan sebanyak Rp2,8 triliun dengan nilai produksi mencapai sebanyak Rp22,98 triliun.
 
"Kami memproyeksikan nilai produksi sektor ini akan meningkat pada 2017 sebesar Rp24,25 triliun," ujar Airlangga, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (4/1/2017).

Secara umum rata-rata nilai investasi yang ditanamkan untuk menjalankan usaha IKM alas kaki di dalam negeri sebesar Rp37 juta. Sementara itu, untuk menghasilkan produknya, diperlukan bahan baku utama yang rata-rata senilai Rp6,5 juta dalam satu bulan.
 
"Sedangkan, nilai produksi penjualan dari hasil industri ini rata-rata dalam satu bulan menghasilkan pemasukan Rp14 juta. Dengan hasil produksi tersebut didapatkan nilai tambah rata-rata sebesar Rp6,8 juta dalam satu bulan," ungkapnya seraya memastikan bahwa IKM alas kaki mampu menyerap cukup tenaga kerja di setiap satu unit usaha sekitar 1-19 orang.
 
Berdasarkan data BPS pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 15 (KBLI-15), IKM alas kaki tergabung dalam kelompok IKM penyamakan kulit dan produk kulit. Data 2010 menunjukkan, kelompok usaha tersebut berjumlah 32.910 unit dengan jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai 114.495 orang di seluruh Indonesia.
 
"Dari data tersebut, sebanyak 49 persen merupakan IKM alas kaki, selanjutnya 48 persen IKM produk kulit dan tiga persen IKM penyamakan kulit. Sedangkan penyerapan tenaga kerja pada masing-masing sektor sebanyak 51 persen terserap di IKM alas kaki, disusul 46 persen di IKM produk dari kulit, dan sisanya tiga persen di IKM penyamakan kulit," paparnya.
 
Sementara itu, Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih memperkirakan bahwa pertumbuhan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki pada 2016 sebesar 7,74 persen dan hingga Oktober 2016, ekspor produk alas kaki dari Indonesia mencapai USD3,7 miliar.
 
Kemenperin mencatat, dari sebaran IKM alas kaki di seluruh Indonesia, sebanyak 49,62 persen di Jawa Barat dan 32,30 persen di Jawa Timur. "Konsentrasi di Jawa Barat berada di daerah Bogor, Bandung, dan Tasikmalaya, sedangkan untuk Jawa Timur di daerah Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto. Jombang dan Magetan," tutup Gati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan