"Ini bertujuan untuk menurunkan diparitas harga. Targetnya pada 2015 di bawah 13,5 persen. Sekarang rata-rata 35 persen," ujar dia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (19/6/2015).
Srie Agustina menambahkan, ini juga merupakan bagian dari tol laut yang sedang digagas oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Pelni (Persero).
"Nanti ada enam kapal untuk melayani 30 titik pelabuhan kecil di pulau terluar dan terpencil. Ini merupakan uji coba, untuk bisa mendapatkan fasilitas Pelni menggunakan kapal-kapal penumpang dan barang, mulai dari Priok ke Biak defiasi lalu ke Serui," tambahnya.
Menurut dia, 'Gerai Maritim' juga akan membuat biaya pengiriman lebih murah hingga 55 persen ketimbang dengan sebelumnya. Selain itu, Bupati Serui telah menyiapkan lahan seluas 400m2 yang rencananya akan dibuka 1 Juli dan akan dikelola oleh Hypermart. Dengan perkiraan barang tiba di Serui pada 26 Juni 2015.
"Setelah kapal ini akan ada dua kapal Pelni pada H-15 hingga H-5. Kapal Cermai dan Boloronda sampai di Serui. Harapannya, (Gerai Maritim) akan benar terwujud. Nantinya akan ada enam kapal Pelni yang melayani seluruh rute secara reguler," ujar dia.
Gerai Maritim menuju Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua ini menggunakan kapal KM Gunung Dempo dengan rute Jakarta-Jayapura. Dengan mengangkut barang kebutuhan pokok dan penting sebanyak 13 kontainer (dry dan refrigerated container), seperti minyak goreng, telur ayam, daging ayam, tepung terigu, beras, gula, serta sembako lainnya. (MTVN/Arif W)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News