Namun, tidak demikian dengan yang dihadapi oleh industri perkebunan kelapa sawit. Banyak industri kelapa sawit dikelola oleh perusahaan kecil, namun memiliki manajemen yang rendah.
Adapun interaksi dunia usaha dan lingkungan, menurut Staf Ahli bidang Pengembangan Lingkungan, Kementerian Pertanian, Dr. Mukhti Sardjono, akan memberikan keuntungan. Di antaranya lingkungan akan menjadi sumber eksploitasi yang berperan dalam membentuk aktivitas bisnis.
"Contoh kasusnya pada industri kelapa sawit. Salah satu kendala dalam pengembangan industri kelapa sawit saat ini yaitu lebih dari 40 persen perkebunan kelapa sawit dimiliki oleh pemilik lokal perusahaan skala kecil yang produktivitas dan management skill-nya rendah," kata Mukhti, dalam siaran pers yang dikeluarkan BKPM, Selasa (28/4/2015).
Oleh karena itu, ia membutuhkan dukungan pemerintah untuk mendorong para perusahaan besar untuk dapat membina kerja sama dengan para smallholders. Seperti contoh dengan apa yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk. Di mana perseroan saat ini sedang mengembangkan pabrik pengolahan kelapa sawit di Sei Mangke, Sumatera Utara, dengan investasi senilai Rp2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News