"Sejak awal saya meyakini, esensi pembangunan adalah pemberdayaan. Ketika membuat program, selalu ada pertanyaan apakah program ini ada manfaat riil bagi masyarakat. Pemerintah tak henti-hentinya membuat program pro-rakyat, baik pemberdayaan masyarakat maupun usaha kecil," kata Presiden SBY saat membacakan pidato kenegaraan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Ia membeberkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Saat ini program telah dinikmati 67 juta jiwa rakyat di desa dan kota. Mereka menjadi lebih mandiri. "Rakyat menentukan ekonomi sendiri yang ditekuni, menentukan anggaran, dan mempertanggungjawabkan secara akuntabel. Ini contoh kemitraan yang baik," kata SBY.
Ketika berkeliling ke berbagai daerah, kata SBY, ia mendengar agar program PNPM Mandiri ditingkatkan. SBY juga membeberkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Karena akses finansial merupakan senjata ampuh untuk menekan kemiskinan," jelas dia.
SBY menjelaskan, pemerintah terus memperbaiki pola penyaluran. Dari semula hanya enam bank kini melibatkan 36 bank. Kredit yang disalurkan meningkat, lebih dari Rp150 triliun dengan lebih sejuta dividen. Yang macet hanya empat persen. Ini bukti nyata jika rakyat mendapat bantuan mereka berusaha keras untuk tidak menyia-nyiakan. (dor)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News