Pencairan dana Kartu Perlindungan Sosial. MI/RAMDANI
Pencairan dana Kartu Perlindungan Sosial. MI/RAMDANI

Bantalan Sosial Dampak Kenaikan BBM Cuman untuk 6 Bulan

Anshar Dwi Wibowo • 20 November 2014 18:28
medcom.id, Jakarta: Masyarakat mulai menerima dana jaring pengaman sosial yang digulirkan pemerintah sebagai kompensasi dari penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubisidi. Warga yang memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS) bisa mencairkan uang sebesar Rp 200 ribu per bulan.
 
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengungkapkan, program bantalan sosial pemerintah akan berlangsung selama enam bulan. "Perkiraan (dampak) inflasi sampai tiga bulan, bantalan disiapkan untuk enam bulan," ujar Adrinof di Jakarta, Kamis (20/11/2014).
 
Andrinof mengungkapkan, perhitungan dana bantalan sosial sebesar Rp200 ribu menimbang perhitungan inflasi umum yang ditimbulkan sebesar 2,2 persen dan inflasi yang berdampak terhadap kelompok rentan sebesar 3,9 persen. Setelah dikonversi didapat angka penurunan daya beli sebesar Rp155 ribu per bulan.

"Mau tidak mau kita turunkan program cash transfer. Kita bikin bergerak dari awal sebelum harga baru diumumkan," ujarnya.
 
Sebelumnya, wacana yang bergulir pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp3.000. Jika mengacu besaran tersebut, hitungan pemerintah inflasi umum bisa mencapai 3 persen, sedangkan inflasi yang berdampak terhadap kelompok rentan bisa sebesar 6 persen.
 
"Inflasi umum, kalau kenaikan Rp3.000 bisa sekitar 3 persen, tapi inflasi bahan pokok, transportasi dan perumahan bisa dua kali lipat. Padahal itu porsi pengeluaran terbesar," katanya.
 
Lebih lanjut, Adrinof mengungkapkan, penaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000 bisa menghemat anggaran negara sekitar Rp90 triliun. Uang tersebut akan digunakan untuk keamanan bantalan sosial disamping Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Selain itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur program prioritas. Namun, dia memastikan alokasi penggunaan anggaran akan lebih besar untuk pembangunan infrastruktur.
 
"Program prioritas itu meningkatkan produksi pangan yang otomatis meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan produksi dari sektor kemaritiman dan kelautan supaya produksi nelayan tangkap meningkat, dan peningkatan produksi energi," tukasnya.
 
Perhitungan tersebut tentunya mengubah postur APBN 2015. Menurut Andrinof, anggaran infrastruktur akan meningkat, diantaranya, untuk perbaikan dan pembangunan jalan, pembangunan waduk, hingga saluran irigasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan