Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita meyakini, pasar rakyat merupakan salah satu indikator nasional dalam pergerakan tingkat kestabilan harga dan inflasi. Apabila pasar rakyat direvitalisasi dengan produk yang dijual menjadi semakin berkualitas, maka kestabilan harga di tingkat rantai akhir pemasaran akan terjaga.
"Tidak boleh dilupakan, pasar rakyat merupakan ujung tombak pemasaran hasil produksi petani, nelayan, peternak, dan produk UKM (Usaha Kecil Menengah) sekaligus tempat penyediaan kebutuhan pokok masyarakat," ujar Enggartiasto saat kunjungan kerja di dua kabupaten Hawa Tengah seperti dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).
Maka itu, pria yang akrab disapa Enggar ini berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya revitalisasi pasar rakyat.
"Dengan revitalisasi pasar rakyat, maka pasar rakyat akan berada dalam kondisi yang baik. Dengan kondisi pasar yang baik diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menjual hasil produksi yang baik juga," jelas dia.
Enggar melakukan kunjungan ke Pasar Giwangretno di Kabupaten Kebumen dan Pasar Krendetan di Kabupaten Purworejo. Pasar Giwangretno merupakan pasar rakyat yang mendapatkan bantuan dana revitalisasi Pasar Rakyat melalui Tugas Perbantuan dari Kemendag pada 2015 senilai Rp10 miliar.
Pasar yang memiliki luas lahan sebesar 3.768 meter persegi ini ditempati 392 pedagang dengan omzet Rp3 miliar per bulan. Komoditas yang diperdagangkan antara lain bahan pokok, sayur mayur, buah-buahan, lauk pauk, kelontong, dan produk sandang.
Sementara itu, Pasar Krendetan merupakan pasar rakyat yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo. Pasar ini mendapatkan bantuan dana revitalisasi Pasar Rakyat melalui Tugas Perbantuan dari Kemendag pada 2015 senilai Rp6 miliar.
Pasar yang memiliki luas bangunan sebesar 5.019 meter persegi ini ditempati 285 pedagang dengan omzet Rp1 miliar per bulan. Komoditas yang diperdagangkan antara lain bahan pokok, sayur mayur, buah-buahan, lauk pauk, kelontong, dan produk sandang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News