Suasana pelatihan dan gathering media massa yang diselenggarakan OJK di Purwokerto (Foto: Medcom/Angga Bratadharma)
Suasana pelatihan dan gathering media massa yang diselenggarakan OJK di Purwokerto (Foto: Medcom/Angga Bratadharma)

Alasan OJK Menggarap Peningkatan Kesejahteraan di Desa

Angga Bratadharma • 06 April 2018 08:16
Purwokerto: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat kemiskinan di desa terbilang tinggi dan hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tingkat kemiskinan di kota. Adapun tingkat kemiskinan di desa hingga Maret 2017 mencapai 13,93 persen dan tingkat kemiskinan di kota mencapai 7,72 persen.
 
Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK Eko Ariantoro menjelaskan data tersebut menjadi salah satu alasan mengapa OJK menggarap desa. Bahkan, pemahaman masyarakat di desa dan di kota mengenai lembaga jasa keuangan memiliki perbedaan yang terbilang besar. OJK terus berupaya menyelesaikan persoalan ini.
 
"Indeks literasi di desa itu 23,9 persen dan indeks inklusi itu 63,2 persen. Sedangkan di kota, indeks literasi 33,2 persen dan indeks inklusi 71,2 pesen. Karenanya, memang harus digarap dari desa," kata Eko, dalam Pelatihan dan Gathering Media Massa yang diselenggarakan OJK, di Purwokerto, Kamis malam, 5 April 2018.


 
Eko menambahkan melalui Bank Wakaf Mikro dan Bumdes, target inklusi keuangan diharapkan mencapai 75 persen di 2019. Hal itu sejalan dengan Perpres Nomor 82 Tahun 2016. Kendati demikian, pemerintah tidak menginginkan angka 75 persen tercapai namun benar-benar memberi dampak yang nyata terhadap masyarakat.
 
"Tapi, lebih dari itu yang diinginkan pemerintah tidak hanya angka-angka 75 persen tercapai. Tetapi, benar-benar dampak ekonomi dirasakan masyarakat baik di kota maupun di desa," tuturnya.
 
Lebih lanjut, Eko mengatakan, jumlah desa lebih besar dari kota sekarang ini. Tercatat ada sebanyak 74.958 desa. Jika dilihat potensi yang dimiliki desa tersebut, sebanyak 61.821 desa memiliki potensi pertanian, 20.034 desa memiliki potensi perkebunan, dan sebanyak 12.827 desa memiliki potensi perikanan.
 
"Lalu ada 1.902 desa memiliki potensi desa wisata, dan ada ada 64.587 desa memiliki poteni energi baru terbarukan," pungkasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan