Ketua Umum Apindo Haryadi Sukamdani mengatakan pelemahan rupiah dapat dimanfaatkan untuk menggenjot kinerja ekspor. Saat mata uang rupiah anjlok maka nilai ekspor produk-produk Indonesia akan lebih tinggi.
"Ekspor harus ditingkatkan karena cadangan devisa kita terbatas," ucap Haryadi saat ditemui dalam Munas ke-10 Apindo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa, 24 April 2018.
Data Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa hingga akhir Februari 2018 sebesar USD128,06 miliar atau lebih rendah dibandingkan posisi Januari 2018 sebesar USD131,98 miliar. Namun demikian, pemerintah dianggap telah mengelola cadangan devisa dengan maksimal.
"Memang problem utama dari kita harus bisa meningkatkan ekspor, jadi devisa kita terbatas," ungkap Haryadi.
Selain meningkatkan ekspor, pemerintah dinilai perlu mengendalikan subsitusi barang impor seiring meredam kekhawatiran pasar dan masyarakat terhadap rupiah yang fluktuatif.
"Tidak perlu panik karena kalau panik akan memperparah situasi," katanya.
Seperti diketahui, nilai tukar nyaris mencapai Rp14.000 per USD. Rupiah mengalami pelemahan tajam pada penutupan Jumat, 21 April 2018 ke level Rp13.893 per USD. Pelemahan terus berlanjut hingga Selasa, 24 April 2018 yang dibuka di level Rp13.970 per USD. Hal itu menimbulkan kekhawatiran Rupiah dapat menembus batas psikologis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News