DOllar AS. Dok : AFP.
DOllar AS. Dok : AFP.

Ketua Apindo Minta Pelaku Industri Tidak Ketergantungan USD

Annisa ayu artanti • 03 Oktober 2018 21:10
Jakarta: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengusulkan pelaku industri untuk memakai mata uang selain dolar Amerika Serikat (USD) sebagai alat tukar dalam perdagangan. Hal itu dilakukan untuk membantu stabilitas mata uang rupiah.
 
"Jadi rencana kita akhir tahun sampai 2019 kita ingin konsentrasi menstabilkan rupiah," kata Hariyadi usai menghadiri acara UOB Economic Outlook 2019, di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.
 
Hariyadi menjelaskan, ide tersebut diperolehnya karena melihat transaksi perdagangan antara Indonesia dengan banyak negara secara mayoritas menggunakan USD. Padahal yang murni memakai USD hanya dengan Amerika Serikat, sisanya menggunakan mata uang campuran.

Berdasarkan data yang dipegang Apindo, transaksi dengan Amerika Serikat hanya sebesar 28,3 persen atau setara USD28,3 miliar. Sedangkan dengan negara lain seperti Tiongkok dan Uni Eropa transaksi menggunakan dolar lebih tinggi.
 
Transaksi perdagangan dengan negeri Tirai Bambu tercatat sekitar USD64 miliar. Lalu dengan Uni Eropa sebanyak USD35 miliar. Sementara dengan Australia sebanyak USD16 miliar.
 
Dari data tersebut, Hariyadi melihat kemungkinan untuk bertransaksi tidak menggunakan USD melainkan menggunakan mata uang dari negara masing-masing. Seperti dengan Tiongkok, Hariyadi berharap dapat menggunakan renminbi sebagai alat transaksi.
 
"Yang menjadi pertanyaan kita, kenapa kita harus ketergantungan (dengan USD) tinggi. Idenya begitu. Jadi kita mulai mencoba industri kita bagaimana kalau kita underlying kita selain USD," tutur dia.
 
Untuk langka awal, lanjut dia, Apindo akan berbicara dengan pelaku industri dan perbankan. Setelah mereka menyetujui, maka Apindo akan berbicara dengan pemerintah supaya dibuatkan payung hukum untuk mulai menggunakan mata uang selain USD.
 
"Ini saya akan mulai bicara dengan industri dan banknya dulu. sekarang kita lagi berporses. Bank perlu diajak ngomong karena mengurus teknisnya, masalah infrastrukturnya. Kalau tidak ada masalah ya kita akan bicara ke pemerintah untuk dijembatani industrinya gimana nih," tutup dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan