Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, dirinya telah meyakinkan kepada kluster ekonomi maritim, bila mereka terus mengembangkannya ketersediaan pasokan energi pasti tersedia.
"Kita mendorong pengembangan tujuh cluster ekonomi maritim, di mana tugas kita sebagai penanggung jawab sektor energi adalah meyakinkan ketika ekonomi maritim dibangun energinya tersedia. Ini sangat relevan dengan tema pembangunan energi baru terbarukan ke depan karena alamnya negara kepulauan itu harus lebih banyak mengandalkan energi baru terbarukan yang datang dari wilayah setempat dan tidak tergantung pada jaringan nasional," ujar Sudirman, seperti yang dikutip dalam laman resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, (14/12/2015).
Sudirman menuturkan, dirinya telah meresmikan dua kluster ekonomi yakni pertama di Marotai dan kedua di Mandalika. Besaran nilai investasi pengembangan model infrastruktur energi kluster ekonomi maritim di Morotai mencapai USD150 juta sedangkan di Mandalika sebesar USD20 juta.
Model pengembangan tersebut, menurut Sudirman, dapat diterapkan di pulau-pulau kecil, terdepan dan wilayah-wilayah pesisir yang didukung dengan infrastruktur energi bersih seperti tenaga surya, tenaga bayu, energi laut dan bahan bakar nabati. Implementasi model pengembangan kluster ekonomi ini diharapkan dapat mensinergikan sektor maritim dan energi juga pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Adapun tujuh kluster ekonomi maritim pada tujuh lokasi, yaitu, Aceh Jaya (Provinsi Aceh), Kuala Tanjung Barat (Provinsi Sumatera Utara), P. Enggano (Provinsi Bengkulu), Minahasa Utara (Provinsi Sulawesi Utara), Lombok Tengah (Provinsi Nusa Tenggara Barat), Kupang (Provinsi Nusa Tenggara Timur), dan Marotai (Provinsi Maluku).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News