"Dengan membangun bandar udara, potensi ekonomi di Bali akan meningkat sebayak 2,2 persen," kata Direktur Operasional PT BIBU Tulus Pranowo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Februari 2018.
Dirinya menambahkan akan ada banyak lapangan kerja yang dibuka dengan pembangunan bandara baru. Tak hanya itu, PT BIBU menargetkan pembangunan sejumlah infrastruktur pendukung seperti power plan, aero city, run way dan terminal, combain marina, hingga jalan tol.
Tulus memperkirakan akan ada sebanyak 1.300 bisnis baru di Bali dan akan ada 240 ribu lapangan pekerjaan dari Bandara Bali Utara. Tak hanya itu, pusat ekonomi yang selama ini berada di Denpasar juga bisa dirasakan oleh masyarakat di Bali bagian Utara seperti Singaraja dan sekitarnya.
"Dengan dibangunanya bandara baru, bandara udara yang mengelola kargo akan ada, cleaning service, rumah sekitar bisa menjadi kosan, tenaga kerja di bidang transportasi udara seperti pramugari, pilot yang bisa terbang bertambah, hotel, restoran, transportasi itu banyak sekali," jelas dia.
Pembangunan bandara baru di Bali itu ditargetkan bisa selesai pada tiga tahun mendatang. Saat ini proses pembangunan belum bisa dijalankan karena masih menunggu rekomendasi penetapan lokasi (penlok) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Adapun kebutuhan dana untuk pembangunan bandara mencapai Rp27 triliun yang berasal dari investasi asing, yakni Kinesis Capital and Investment. Perusahaan asal Kanada ini juga akan menjadi airport consultant dalam pembangunan Bandara Internasional Bali Utara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id