"Salah satu instrumen yang mendukung adalah reksa dana. Bedanya dengan saham adalah reksa dana dikelola oleh manajer investasi dan setiap reksa dana sudah ada tema, misalnya, di 2018 ada konsumsi atau infrastruktur," ungkap Head of Wealth Management and Retail Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan, di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2018.
Meski demikian, dia menyayangkan masih banyak masyarakat yang hanya berinvestasi ke instrumen investasi seperti tabungan dan emas atau logam mulia. Itu yang menurutnya menjadi penyebab jumlah pemegang reksa dana di Indonesia baru mencapai 570 ribu atau sekitar 0,7 persen dari total penduduk Indonesia.

Dirangkum dari berbagai sumber (medcom.id/Medcom.id)
"Jumlah ini jauh dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 40 persen atau Thailand yang mencapai 30 persen," tutur dia.
Dia mencontohkan seperti dynamic model porfolio yang merupakan sebuah konsep investasi yang tidak hanya fokus pada perpaduan kelas aset berdasarkan profil risiko nasabah, namun juga berdasarkan risiko pasar.

Sumber: OJK
Dynamic model portfolio akan mengumpulkan berbagai informasi pasar, memilah mana yang paling relevan untuk setiap nasabah berdasarkan profil risiko, dan tujuan investasi. "Nasabah pun dapat menggerakkan asetnya secara dinamis, tidak harus sama dengan proporsi investasi yang ditentukan di awal," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News