"Hingga kini kita baru swasembada beras, kita berupaya keras agar segera mencapai swasembada jagung," kata Kepala Dinas Pertanian Sulteng Trie Iriany Lamakampali, seperti dikutip dari Antara, di Palu, Senin (21/11/2016).
Ia mengatakan Sulteng memiliki potensi lahan pengembangan komoditi jagung yang cukup luas, tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Begitu pula halnya potensi budidaya kedelai. "Lahan kita sangat luas, dan jika potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik, niscaya Sulteng bisa menjadi sentra produksi jagung dan kedelai," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan benih jagung untuk petani di Sulteng, Dinas Pertanian akan membangun penangkaran benih jagung agar ke depan, petani tidak lagi kesulitan mendapatkan benih karena harus mendatangkan dari luar daerah.
Selama ini, kata dia, jagung produksi petani Sulteng banyak dibawa keluar daerah seperti Gorontalo dan Manado. Soal pasar jagung, menurut Trie, tidak ada kendala karena selain pasar lokal, juga petani khususnya yang ada di Kabupaten Tojo Unauna dan Buol biasanya memasarkan ke Gorontalo.
Dia berharap Bulog Sulteng segera merealisasi pembelian jagung petani sesuai standar harga yang telah ditetapkan pemerintah. "Kalau Bulog membeli jagung seperti halnya selama ini dilakukan terhadap komoditi pokok (beras), niscaya petani akan semakin bergairah mengembangkan komoditi jagung secara besar-berasan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id