Kapal Tol Laut Logistik Natuna berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/10/2016). Foto: Antara/M Agung Rajasa
Kapal Tol Laut Logistik Natuna berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/10/2016). Foto: Antara/M Agung Rajasa

Tol Laut Belum Menyelesaikan Masalah Tingginya Disparitas Harga

Achmad Zulfikar Fazli • 18 November 2016 16:23
medcom.id, Jakarta: Program tol laut dinilai lebih bisa memberikan kepastian ketersediaan bahan pokok. Namun, program ini masih belum bisa menyelesaikan tingginya disparitas atau perbedaan harga.
 
"Tol laut menjamin semua barang ada. Disparitas harga ada yang bagus. Ada juga barangnya tapi harga mahal," kata Deputi III bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin di Kemenko Kemaritiman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).
 
Ridwan menjelaskan, masalah disparitas ini belum terselesaikan karena kapal-kapal hanya mengampiri pelabuhan besar. Namun, tidak dengan pelabuhan-pelabuhan kecil.

Karena itu, kata dia, pemerintah akan merubah trayek kapal. Sehingga, kapal-kapal juga mengampiri pelabuhan kecil agar bisa mengikis disparitas harga.
 
"Trayek kita akan tambah. Terus sistem feeding enggak cuman di pelabuhan besar, tapi juga ke pelabuhan kecil," kata dia.
 
Kementerian Perhubungan akan menambah lima trayek tol laut tahun depan. Tiga trayek merupakan trayek baru dan dua trayek crossing atau menambah kapal pada trayek yang telah ada.
 
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, tiga trayek baru akan melayani beberapa rute di wilayah timur Indonesia. Pertama, rute Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Pulau Nias-Sinabang-Pulau Nias-Mentawai-Enggano-Tanjung Priok. Kedua, rute Tanjung Perak-Belang Belang-Sangatta-Nunukan-Sangatta-Belang Belang-Tanjung Perak. Ketiga, rute Tanjung Perak-Kisar-Namrole-Gebe-Maba-Gebe-Namrole-Kisar-Tanjung Perak.
 
Sementara itu, trayek crossing memiliki rute Tanjung Perak-Timika dan Tanjung Perak-Merauke. Penambahan kapal itu dinilai untuk mempersingkat waktu pelayaran dari 28 hari menjadi 14 hari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan