"Kelihatannya awal tahun ini yang gerak satu, dua, tiga kementerian, yang lain saya tidak tahu, lupa atau memang terjebak rutinitas yang ada," kata Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa, dikutip dari Antara, Selasa (10/5/2016).
Presiden kembali mengingatkan agar kementerian dan lembaga melakukan belanja barang dan belanja modal sejak awal tahun karena dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.
"Saya ulang kembali agar pada kuartal kedua tahun ini agar belanja modal, barang segera dikeluarkan, dibelanjakan, direalisasikan, semua kementerian/lembaga, baik Polri, TNI, Jaksa Agung, semuanya," kata Jokowi.
Presiden mengungkapkan evaluasi laju pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2016 mencapai 4,92 persen. Sektor konstruksi menjadi andalan dan berkontribusi besar sekitar 7,9 persen.
"Ya yang kelihatan, yang memulai di awal adalah sektor ini, di proyek-proyek infrastruktur, baik di Kementerian PU yang sejak 1 Januari bergerak lelangnya. Kementerian Perhubungan dan kementerian lain yang sejak Januari sudah mulai," jelasnya.
Presiden juga meminta penentuan pagu indikatif APBN 2017 harus direncanakan dengan matang dan mengarah pada sasaran yang tepat sehingga menghasilkan yang betul-betul dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
Rapat Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden dan diikuti oleh seluruh menteri, Kapolri, Jaksa Agung, Panglima TNI, dan beberapa pimpinan lembaga membahas penetapan besaran angka asumsi dasar ekonomi makro dan arah kebijakan makro serta arah kebijakan fiskal dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF). Rapat paripurna kabinet ini juga membahas laporan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2016 dan strategi industri Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id