Sedangkan beban operasional selain bunga juga membaik. Hal ini didukung oleh penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan khususnya kredit sebanyak 35 persen menjadi Rp397 miliar dari sebelumnya Rp613 miliar. Sehingga, tingkat efisiensi yang lebih baik ditunjukkan dengan rasio BOPO yang turun jadi 81,71 persen di semester I–2016 ini.
Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Batara Sianturi menyatakan, kinerja yang positif ini dapat diraih berkat peningkatan porsi Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam bentuk giro dan tabungan. Dua jenis DPK tersebut menyumbang 71,3 persen dari keseluruhan DPK Citi Indonesia per Juni 2016.
"Sedangkan Net Interest Margin (NIM) mengalami kenaikan menjadi 6,05 persen dari sebelumnya 5,37 persen pada periode yang sama di Juni 2015," ungkap Batara, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Metrotvnews.com, di Jakarta, Senin (15/8/2016).
Lebih lanjut, Batara menambahkan, prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit akan terus diutamakan. NPL net Citi Indonesia pada akhir semester I–2016 dilaporkan pada kisaran 0,80 persen, atau membaik sebanyak 86 basis poin dari periode yang sama di Juni 2015 yang tercatat sebesar 1,66 persen.
Selain itu, Citi Indonesia mencatat rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 27,25 persen, naik 1,42 persen dari posisi Juni 2015 yang sebesar 25,83 persen. Dari sisi pengelompokan bank berdasarkan kegiatan usaha yang disesuaikan dengan modal inti yang dimiliki, Citi Indonesia merupakan bank umum BUKU III.
"Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan, mitra bisnis, nasabah serta pemangku kepentingan Citi Indonesia atas kerja sama dan kepercayaan yang diberikan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id