Petugas BPS melakukan sosialisasi sensus ekonomi. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Petugas BPS melakukan sosialisasi sensus ekonomi. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Sensus Ekonomi 2016, BPS Jatim Terjunkan Ribuan Petugas ke Rumah Warga

Amaluddin • 29 April 2016 09:00
medcom.id, Surabaya: Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) menerjunkan sekitar 52.500 petugas untuk melakukan sensus ekonomi 2016 di Jatim. Mereka nantinya bertugas mendatangi rumah warga di seluruh daerah di Jatim untuk melakukan pendataan.
 
Kepala BPS Jatim, Teguh Purnomo, mengatakan sensus ekonomi 2016 di Jatim akan dilakukan selama sebulan penuh yang dimulai pada 1-31 Mei. "Nantinya petugas akan mendatangi masing-masing rumah warga. Petugas akan mengajukan 22 pertanyaan dasar guna mendapatkan data untuk sensus ekonomi ini," kata Teguh, di Surabaya, Kamis, 28 April.
 
Adapun beberapa pertanyaan dasar itu, diantaranya adalah ‎nama, alamat, status badan usaha, jumlah tenaga kerja, penggunaan internet, nilai input, dan output perusahaan.

"Apabila mereka tak punya usaha, bagi kami itu sudah merupakan data. Demikian juga dengan mereka yang memiliki usaha. Sekecil apapun usahanya, misalnya jualan pisang goreng, tetap akan didata. Dalam bahasa statistik, usaha itu adalah setiap kegiatan yang berpotensi utung dan rugi," ujarnya.
 
Menurut dia, sensus kali ini merupakan tahap awal, dan tahun depan sensus akan dilanjutkan lebih rinci dan fokus pada para pemilik usaha berskala menengah ke atas. "Dengan begitu, kami bisa mendapat data secara rinci. Kalau sensus dilakukan secara keseluruhan, bukan kewalahan saja, tapi datanya bakal numpuk, sehingga kalau terlalu lama datanya bisa tak berguna," kata dia.
 
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), berharap sensus kali ini bisa menghasilkan data yang jujur, akurat dan terpercaya. "Kami berkepentingan dengan data ini," kata Gus Ipul.
 
Sebab, kata dia, hasil dari sensus ini diharapkan mampu memunculkan informasi potret utuh perekonomian khususnya di Jatim. "Selain itu juga sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan