Ilustrasi (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Kemendag Harus Satu Suara Buka Keran Impor Jeroan

Annisa ayu artanti • 14 Juli 2016 14:23
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menyetujui usulan Kementerian Pertanian (Kementan) terkait dengan importasi jeroan. Keputusan ini tentu berbeda dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tidak mengizinkan impor jeroan lantaran tidak baik untuk kesehatan.
 
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kemendag, Karyanto Suprih menegaskan, pemerintah harus satu suara terkait segala persoalan. Apabila Kementan mengusulkan membuka impor jeroan kembali maka pihak Kemendag harus mendukung hal tersebut.
 
"Kita kan pemerintah suaranya sama. Kementan sama Kemendag. Harus sama," tegas Karyanto, saat ditemui usai halal bihalal di Kantor Kemendag, Jalan M.I Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2016).

Apalagi, lanjutnya, impor jeron sebelumnya tidak dilakukan lantaran bersifat sementara. Namun, sekarang ini impor dimaksud sudah dibuka kembali. Ia tidak menampik sekarang ini permintaan jeroan cukup banyak di Tanah Air. Besarnya permintaan itu yang membuat keputusan impor dilakukan.
 
Sementara itu, terkait dengan alasan kesehatan yang menyebabkan tidak bolehnya membuka keran impor, perlu diketahui bahwa impor jeroan ini berkaitan dengan kompetisi perdagangan. Dalam hal ini, tentu Indonesia akan memilih impor jeroan yang jelas dan terjamin mutu kualitasnya sehingga keputusan itu tidak akan membahayakan masyarakat.
 
"Namanya perdagangan kan kalau dia impor tidak laku ya tidak ada permintaan. Kan sekarang eranya kompetisi. Silakan saja asal kita atur dan terjamin dari Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan Hidup (K3L)," jelas dia.
 
Lebih lanjut, Karyanto menambahkan, impor jeroan itu bersifat situasional. Sebelum masuk ke Indonesia, jeroan harus memenuhi syarat-syarat dari Badan Karantina Pertanian. Jeroan akan dicek terlebih dahulu dan tidak serta merta pemerintah menerima begitu saja impor tersebut.
 
"Kan situasional dan ada karantina. Tentu dicek. Jangan ujug-ujug jeroan langsung masuk. Dilihat syarat-syaratnya. ‎Syaratnya itu nanti karantina. Jadi ketentuan bisa dinamis. Kalau memang dibutuhkan ya di buka. Kalau enggak dibutuhkan ya di tutup," tutup dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan