"Jadi, paradigmanya tidak hanya melihat pebisnis dan produk luar negeri masuk ke Indonesia. Kita harus berani mengambil perspektif, tantangan ini menjadi kesempatan industri kecil menengah memperluas pasar ke regional," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/4/2015).
Saleh mengungkapkan, optimisme ini mengacu pada kontribusi Industri Kecil Menengah (IKM) sebesar 34,56 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas secara keseluruhan.
"Kontribusi berkat dukungan lebih kurang 3,5 juta unit usaha, yang merupakan 90 persen dari total unit usaha industri nasional. Mereka harus siap bersaing hadapi MEA," papar Saleh.
Jumlah tersebut, lanjut dia, telah mampu menyerap tenaga kerja sebesar 8,4 juta orang. Hal ini yang harus terus dimanfaatkan bagi pelaku usaha IKM, pasalnya, hal itu dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan yang saat ini menjadi momok bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Ini tentunya berdampak pada meningkatnya ekonomi nasional serta mengurangi kemiskinan," ujar dia.
Salah satu IKM yang mampu membuat perekonomian terangkat adalah industri pempek Palembang. Menurut Saleh, pertumbuhan industri makanan daerah ini mampu merangsek pasar ekspor di beberapa negara seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand.
"Ini menandakan keberhasilan mengangkat makanan khas dan memasarkan hingga menembus ke kawasan ASEAN," tutur Saleh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News