Untuk posisi Aset perusahaan sepanjang tahun lalu mengalami pertumbuhan 32,52 persen menjadi Rp19,49 triliun, dibanding posisi di 2013.
"Aset yang naik didorong pertumbuhan pembiayaan 33,79 persen dan pertumbuhan DPK sebesar 41,24 persen, dari posisi 2013," kata Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano, ketika ditemui dalam acara due diligence dan public expose penerbitan sukuk Mudharabah BNI Syariah I tahun 2015, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Dia menguraikan, total pembiayaan sepanjang tahun lalu mencapai Rp15,04 triliun yang ditopang sebagian besar dari pembiayaan konsumtif 52,60 persen, pembiayaan produktif UKM 21,61 persen, pembiayaan komersial 16,15 persen, pembiayaan mikro 6,96 persen, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,68 persen.
"Pembiayaan konsumtif masih banyak didapatkan dari pembiayaan Griya iB Hasanah yang mencapai Rp6,88 triliun di tahun lalu," ungkap Dinno.
Sementara itu, pertumbuhan DPK menjadi Rp4,76 triliun di akhir 2014, atau meningkat 41,42 persen jika dibanding posisi tahun 2013. Dengan rasio Tabungan dan Giro (CASA) sebesar 45,38 persen. Pencapaian kinerja bisnis yang didapatkan pada tahun lalu tetap melihat kualitas pembiyaan. "Dimana posisi NPF kita berhasil ditahan 1,86 persen di 2014, masih sama dengan posisi 2013," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News