Beberapa nama muncul dan digadang-gadang berpotensi menduduki posisi tersebut. Bahkan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan ada tiga nama yang berpotensi menjadi calon pengganti I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di kursi Dirut.
Arya mengatakan dari para kandidat merupakan sosok yang berpengalaman dalam maskapai penerbangan. Selain itu memiliki kemampuan di bidang keuangan serta manajemen. Dirinya pun membocorkan salah satu kandidat yakni mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra.
Adapun nama-nama lain yang sebelum-sebelumnya beredar dan diisukan menempati salah satu jabatan di perusahaan pelat merah itu yakni Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta Direktur Utama Citilink Juliandra.
"(Irfan) masuk bursa. (Jonan) sampai hari ini belum masuk. (Juliandra) belum tahu. Yang pasti dirutnya ngerti keuangan. Pasti itu, enggak mungkin enggak. Soal kuat finance-nya, manajemennya juga kuat. Profilnya mudah-mudahan bisa bereskan Garuda. Kita cari yang terbaik, yang tak terkontaminasi banyak hal, yang bisa buat Garuda terbang tinggi melejit dan tak rugi," papar Arya pekan lalu.
Terkait dua nama dalam jajaran direksi lama yang saat ini masih dipercaya menjabat karena dianggap tidak terlibat dalam skandal kasus penyelundupan komponen motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yakni Direktur Keuangan Fuad Rizal yang juga menjabat sebagai Plt Direktur Utama serta Pikri Ilham Kurniansyah sebagai Direktur Niaga, Arya berkomentar beberapa internal masih akan dipertahankan.
"Enggak mungkin total (rombak). Pasti ada internal yang masih (dipertahankan)," tutur dia.
Selain jajaran direksi, kementerian dan pemegang saham juga akan merombak jajaran komisaris.
Selain posisi Direktur Utama dan jajaran direksi lainnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengisyaratkan untuk merombak posisi Komisaris Utama. Saat ini Komisaris Utama Garuda dijabat oleh Sahala Lumban Gaol.
"Dirut Garuda sesuatu yang menarik, Komisaris Utama juga," kata Erick.
Erick mengatakan ia ingin menempatkan pemimpin yang tepat di perusahaan pelat merah. Dirinya pun bercerita mengapa ia menempatkan Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama di PT BTN (Persero).
Erick mengatakan berlartar belakang sebagai aparat penegak hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra dipandang bisa menyelesaikan dan melakukan pengawasan di BTN yang diduga terdapat beberapa kasus penyelewengan.
Begitu juga dengan Amien Sunaryadi di posisi Komisaris Utama PT PLN (Persero). Amien merupakan expertise di sektor energi terutama migas dan diharapkan bisa membenahi pengawasan di PLN.
"Jadi kita bukan hanya kampanye, tapi mencari figur yang mumpuni," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News