Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral/ANT/Rosa Panggabean.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral/ANT/Rosa Panggabean.

Energi Terbarukan Indonesia Cukup untuk Konsumsi 60 Tahun

Patricia Vicka • 04 Juni 2014 19:37
medcom.id, Jakarta: Pemerintah bertekad mengalihkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dari energi fosil ke energi terbarukan, seperti hidro (air), panas bumi (geothermal), dan sampah (biomassa).
 
Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan sebesar 150 ribu Mega Watt (MW), terdiri dari geothermal 30 ribu MW, air 75 ribu MW, dan sampah 50 ribu MW.
 
"Dari geothermal, masih ada potensi 30 ribu MW. Itu jumlahnya besar banget. Listrik di Indonesia saja dari zaman Indonesia merdeka sampai sekarang baru terpakai 50 ribu watt. Jadi listrik dari geothermal masih bisa dipakai sekitar 60 taun lagi," terang Jero saat konferensi pers Indonesia EBTKE Conex 2014 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Jero yakin jika potensi energi tersebut dikelola dengan baik, maka Indonesia punya cadangan listrik dalam jangka waktu panjang. "Kalau digarap dengan baik kita bisa tenang sampai cucu dan cicit," kata pria kelahiran April 1949 ini.
 
Agar investor tertarik mengembangkan energi baru dan terbarukan, pemerintah telah menetapkan harga beli dari tiap jenis energi terbarukan. Listrik dari geotermal harganya US$ 11 - 12 sen per kwh, biomassa US$ 14-16 sen per kwh.
Untuk air US$ 9 sen per kwh, sedangkan listrik dari energi matahari 15 tahun awal dihargai US$ 25 per kwh. "Lebih dari 25 tahun, harga turun menjadi US$ 5 per kwh," papar pria kelahiran Singaraja, Bali, ini.
 
Pihaknya juga telah meminta pemerintah daerah dan kepala daerah untuk mempermudah izin bagi investor yang ingin memanfaatkan energi baru dan terbarukan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan