"Kami mengusulkan untuk meningkatkan pasar dalam negeri, dibutuhkan restrukturisai tarif PPnBM khususnya sedan dan SUV," ucap Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Menurut dia, selama ini PPnBM sedan dan SUV terbilang cukup tinggi sehingga harga kedua jenis mobil tidak kompetitif. Apalagi kedua jenis mobil ini kalah saing dengan mobil jenis multipurpose vehicle yang PPnBM-nya hanya 10 persen.
"Kami ingin harga sedan dan SUV bersaing sehingga penjualan bisa naik," ungkap dia.
Selain penurunan PPnBM, pihaknya juga meminta pemerintah meninjau kembali bea cukai dari komponen produk impor, seperti bahan baku antidumping dan baja. "Komponen tersebut kalau bisa bebas biaya masuk," imbuh dia.
Gaikindo juga berharap pemerintah memberikan fasilitas pembebasan pajak penghasilan (PPh) untuk jangka waktu tertentu atau tax holiday terhadap perusahaannya. "Kita harus menguatkan struktur dengan meningkatkan insentif seperti tax holiday," kata dia.
Sekadar diketahui, kapasitas produksi Gaikindo mencapai 1,9 juta. Hingga Agustus, produksi mobil mencapai 740 ribu. Namun penjualan mobil tahun ini mengalami penurunan, dari 1,2 juta unit menjadi sekitar 950 ribu-1,1 juta unit akibat pelemahan ekonomi.
Sementara itu, kontribusi industri otomotif pada pendapatan pemerintah pusat mencapai Rp70 triliun per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News