Deputi VII Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman. (FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo)
Deputi VII Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman. (FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo)

Industri Vulkanisir Bisa Serap Produksi Karet Alam

Ilham wibowo • 01 April 2019 16:38
Jakarta: Kewajiban menunda ekspor 98 ribu ton diyakini tak akan mempengaruhi daya serap karet alam Indonesia. Langkah strategis telah dilakukan terutama dalam memperkuat industri dan aplikasi alternatif karet alam di proyek infrastruktur pemerintah.
 
Deputi VII Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan kebutuhan industri ban jumlahnya cukup besar untuk menyerap produksi karet alam nasional. Sektor vulkanisir saja, angka kebutuhan karet alam mencapai 96 ribu ton.
 
"Asosiasi karet dan dewan karet sampaikan akan menyerap karet alam untuk ban vulkanisir 96 ribu ton per tahun," kata Rizal di Auditorium 3, Gedung Utama Kemendag, Jakarta, Senin, 1 April 2019.

Dukungan sektor industri ini sejalan dengan implementasi kesepakatan Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) ke-6 oleh pihak Indonesia, Thailand dan Malaysia. Pengurangan ekspor dilakukan dalam upaya memperbaiki tren harga karet alam dunia yang masih berada pada level terendah.
 
"Dampak jangka pendek kesepakatan AETS ini untuk memengaruhi harga internasional karet alam pada tingkat wajar," ungkapnya.
 
Ketiga negara sepakat memperkuat serapan domestik dengan penyesuaian kebijakan masing-masing pemerintahannya. Untuk Indonesia, kata Rizal, utilisasi karet alam juga akan diserap pada proyek infrastruktur seperti jalan provinsi dan kabupaten.
 
"Dengan jalan karet tingkat provinsi dan kabupaten ini konsumsi karet alam bisa melampaui pengurangan 98 ribu ton dalam empat bulan ke depan," paparnya.
 
Jalanan berlapis aspal karet alam itu rencananya akan dibangun sepanjang 65,8 kilometer untuk tahun ini. Meski hanya menyerap 2,5 ribu ton, penggunaan karet alam akan meningkat seiring kajian materi yang rampung untuk aplikasi konstruksi lain.
 
"Prospek penggunaan karet cukup baik dan ini komitmen ketiga negara tidak hanya ekspor tapi meningkatkan konsumsi dalam negeri," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan