Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani. (FOTO: MI/RAMDANI)
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani. (FOTO: MI/RAMDANI)

Dukung Kemitraan Ekonomi RI-Eropa, Kadin Beri Masukan ke Pemerintah

Husen Miftahudin • 22 April 2016 08:14
medcom.id, Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung penuh langkah pemerintah dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Uni Eropa dengan Indonesia atau Indonesia-Europe Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA). Kadin akan berkonsentrasi dalam memberikan rekomendasi yang didasarkan pada situasi dan ekspektasi pelaku usaha Indonesia.
 
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menjelaskan, dalam hal perdagangan, Kadin berharap Pemerintah Indonesia membahas non tarif barriers dengan mencapai kesamaan peraturan antara Indonesia dengan Uni Eropa.
 
"Hal ini dapat dicapai melalui Mutual Recognition Agreement (MRA). Misalnya dalam isu minyak sawit, itu bisa diadakan program peningkatan kapasitas yang intensif dan efektif bagi sektor swasta untuk meningkatkan kelayakan komoditinya berdasarkan standar Eropa dan internasional," ungkap Shinta dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Sementara terkait perdagangan jasa, Kadin mendorong pemerintah untuk menentukan sektor jasa yang dapat dibuka agar dapat memberikan multiplier effect bagi ekonomi domestik.
 
"Sebagai contoh di sektor penerbangan, Kadin ingin agar Eropa menghilangkan larangan terbang bagi semua maskapai Indonesia. Saat ini, hanya Garuda yang melayani penerbangan ke Uni Eropa. Sementara terkait dengan isu HAKI, Indonesia harus bisa melindungi merek dagang tembakau tradisional dan pakaian yang menggunakan motif batik," tambah dia.
 
Kadin juga menginginkan agar Indonesia-EU CEPA dapat memasukkan inisiatif kerja sama yang memiliki dampak jangka panjang (atau permanen) bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Kerja sama atau peningkatan kapasitas ini dapat berupa dan tidak terbatas pada:
1. Modal/pendanaan untuk pembangunan infrastruktur.
2. Kerja sama untuk mengembangkan sistem Export Quality Infrastructure (EQI) Indonesia.
3. Transfer teknologi melalui MoU kerja sama teknologi industri.
4. Pendirian Pusat Investasi dan Perdagangan EU-RI sebagai pusat informasi untuk sektor swasta di bidang promosi investasi dan perdagangan.
5. Bantuan teknis dan program peningkatan kapasitas lainnya yang spesifik untuk industri tertentu seperti keamanan pangan, kehutanan, tekstil, perikanan, sertifikasi gedung berwawasan lingkungan, pengadaan pemerintah dan pengadaan jasa, dan lain-lain.
 
Rencananya, Presiden Joko Widodo akan melangsungkan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker di Brussels pada Kamis waktu Belgia. Pertemuan itu akan menyelesaikan diskusi awal (preparatory discussion) mengenai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Uni Eropa dengan Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan