"Sebagian besar pembiayaan merupakan pembiayaan konsumtif, disusul oleh pembiayaan produktif, komersial, mikro, dan kartu Hasanah Card," ujar Plt Direktur Utama BNI Syariah, Imam T Saptono, di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2016).
Dirinya membeberkan, porsi daripada pembiayaan mencapai 53,18 persen dari total pembiayaan. Sementara pembiayaan produkstif atau Usaha Kecil Menengah (UKM) sebesar 22,2 persen, pembiayaan komersial 16,75 persen, pembiayaan mikro 5,69 persen, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,15 persen.
"Untuk pembiayaan konsumtif tersebut sebagian besar portofolio pembiayaan adalah BNI Griya iB Hasanah. Pembiayaan perumahan ini mencapai share 85,99 persen dari total seluruh pembiayaan konsumtif," jelas dia.
Sementara itu, BNI Syariah tetap memperhatikan kualitas pembiayaan yang disalurkan. Hal ini tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) yang terjaga pada level 2,77 persen.
Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan, pertumbuhan Dana Pihak ketiga (DPK) meningkat 20,07 persen dari tahun sebelumnya atau tumbuh sejumlah Rp3,49 triliun dengan rasio tabungan dan giro (CASA) sebesar 45,06 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News