Cokelat. Medcom/Eko Nordiansyah.
Cokelat. Medcom/Eko Nordiansyah.

Indonesia Terus Dongkrak Harga Cokelat di 2018

Sonya Michaella • 23 Januari 2018 17:51
Jakarta: Komitmen Indonesia untuk meningkatkan produksi dan harga cokelat segera dibuktikan dengan mengirimkan wakilnya bekerja di The International Cocoa Organization (ICCO).
 
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Febrian Alphyanto Ruddyard usai bertemu dengan Direktur Eksekutif dari ICCO, Jean-Marc Anga.
 
"Indonesia kan juga anggota ICCO. Jadi mereka minta satu ahli ekonomi di bidang agrikultur dari Indonesia untuk ditempatkan di ICCO guna untuk mendongkrak harga dan pasar cokelat yang anjlok," kata Ruddyard, ketika ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2018.

Dikatakan Ruddyard, pasar coklat kini mulai menurun di kisaran 30 sampai 40 persen. Padahal, Indonesia merupakan negara pengekspor dan juga pengimpor cokelat.
 
"Banyak masalah yang membuat pasar cokelat ini turun, yang utama itu hama. Kedua, insentif. Kalau insentif rendah, petani kita enggak mau menanam," ungkapnya.
 
Kedatangan wakil dari ICCO ini dimanfaatkan oleh Ruddyard untuk menggali informasi dan juga bertukar pandangan bagaimana agar pasar cokelat meningkat kembali.
 
Anga, yang berasal dari Pantai Gading (salah satu pengimpor cokelat ke Indonesia), berharap bahwa harga cokelat semakin naik di 2018 ini.
 
"Indonesia adalah mitra penting ICCO dan kami sepakat untuk bekerja sama demi mendongkrak harga cokelat yang semakin merosot," kata Anga.
 
Selama ini, Indonesia mendapat impor cokelat langsung dari negara-negara penghasil cokelat, yakni Ghana dan Pantai Gading. Disebutkan pula, dengan harga coklat yang terus menurun, posisi Indonesia yang kini berada di posisi 3 bisa digantikan oleh Ekuador.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan