Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani (MI/ROMMY PUJIANTO)
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani (MI/ROMMY PUJIANTO)

Indonesia Mengalami Deindustrialisasi di 10 Tahun Terakhir

Eko Nordiansyah • 27 November 2017 13:09
Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut pertumbuhan industri di Indonesia melambat. Pasalnya, pertumbuhannya tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di mana seharusnya pertumbuhan industri dan manufaktur bisa beriringan.
 
"Selama 10 tahun ini Indonesia lebih ke deindustrialisasi," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin, 27 November 2017.
 
Dirinya menambahkan, untuk menciptakan industri yang berkelanjutan maka yang pertama harus dilakukan adalah mendorong pertumbuhannya. Adapun dalam beberapa tahun lalu kontribusi sektor industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus menurun.

"Kontribusi sektor industri terhadap PDB menurun dibandingkan dengan era 1990-an hingga awal 2000-an karena krisis keuangan global. Pada 2001, kontribusi sektor industri terhadap PDB mencapai sekitar 27 persen, namun angka tersebut menurun hanya menjadi 20,51 persen pada 2016 lalu," jelas dia.
 
Tahun ini diharapkan kontribusi industri terhadap PDB bisa sama atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Sayangnya sampai dengan kuartal III-2017, sektor jasa masih menjadi andalan utama pertumbuhan ekonomi.
 
Menurut dia, sektor jasa memiliki daya serap tenaga kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan sektor industri. Selain itu, sektor jasa memiliki karakteristik yang lebih berorientasi pada area urban serta kawasan penopang sehingga berbeda dengan karakter industri manufaktur yang memiliki daya serap tenaga kerja tinggi.
 
"Industri memiliki potensi bersumbangsih bagi pemerataan pembangunan, menegakkan ekonomi masyarakat, hingga menggenjot ekonomi nasional. Idealnya industri manufaktur menjadi sektor andalan, dengan ditunjang sektor jasa, pertanian, dan investasi. Seluruh pemangku kepentingan perlu menyatukan pandangan dan upaya untuk mengembalikan sektor industri sebagai motor pembangunan," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan